dc.contributor.advisor |
Dewi, Elisabeth Adyiningtyas Satya |
|
dc.contributor.author |
Pangestika, Dyaning |
|
dc.date.accessioned |
2018-04-30T06:59:18Z |
|
dc.date.available |
2018-04-30T06:59:18Z |
|
dc.date.issued |
2017 |
|
dc.identifier.other |
skp35218 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/5665 |
|
dc.description |
8009 - FISIP |
en_US |
dc.description.abstract |
Media massa yang baik dan benar seharusnya bersifat netral dan tidak bias terhadap ras, gender, suku maupun kebangsaan tertentu. Meski demikian, kuatnya pengaruh nilai-nilai budaya patriarki menjadikan media massa masih mempraktikkan bias terhadap gender. Adanya nilai-nilai budaya patriarki menjadikan media massa menempatkan laki-laki sebagai target utama pasar mereka. Untuk memenuhi kebutuhan akan sosok perempuan yang bisa meningkatkan konsumsi dari kaum laki-laki, media massa menciptakan standar kecantikan tertentu dan melabelinya sebagai standar kecantikan ideal yang harus dipatuhi oleh semua perempuan. Representasi yang sepihak terhadap perempuan dalam media massa memaksa perempuan untuk tunduk kepada standar kecantikan ideal yang telah diciptakan oleh lingkungan partriarki jika ingin mendapatkan representasi yang lebih positif. Akibatnya, perempuan tidak mampu mewujudkan pemberdayaan terhadap diri mereka sendiri karena mereka ditempatkan pada posisi dimana mereka membutuhkan validasi laki-laki untuk mengesahkan keberadaannya.
Berkaitan dengan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Magdalene selaku media daring menggunakan artikel-artikel yang berisikan representasi positif perempuan dalam rubrik Health & Beauty sebagai upaya pemberdayaan bagi perempuan. Dengan menggunakan teori culture industry yang Theodor W. Adorno dan Max Horkheimer, pada penelitian ini dapat kita lihat bahwa eksploitasi terhadap tubuh perempuan yang dilakukan pada media massa merupakan sebuah upaya untuk menarik perhatian laki-laki sebagai target utama pasar dalam lingkungan patriarki. Sementara melalui teori feminine writing kita akan melihat bagaimana representasi positif yang dilakukan terhadap perempuan melalui penulisan akan memudahkan perempuan untuk mendapatkan kembali kesadaran akan identitas asli mereka yang telah diubah sedemikian rupa dalam media massa dan menjadikan kesadaran tersebut sebagai upaya untuk mewujudkan pemberdayaan terhadap kaumnya. |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
media massa |
en_US |
dc.subject |
culture industry |
en_US |
dc.subject |
feminisme |
en_US |
dc.subject |
feminine writing |
en_US |
dc.subject |
feminisme posmodern |
en_US |
dc.subject |
representasi positif perempuan |
en_US |
dc.subject |
Magdalene |
en_US |
dc.title |
Representasi positif perempuan dalam media alternatif sebagai upaya pemberdayaan perempuan : studi kasus Magdalene |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2013330079 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0417117302 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional |
|