Abstract:
Kebijakan luar negeri Amerika Serikat selalu menarik perhatian dunia
internasional. Tanpa terkecuali, kebijakan Pivot to Asia. Kebijakan yang merubah
arah kepentingan AS ke Asia Pasifik ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan
AS dengan negara-negara di Asia Pasifik, termasuk dalam sektor ekonomi. Pivot
to Asia telah diimplementasikan hampir kepada seluruh negara di Asia, termasuk
Myanmar. Secara spesifik, penelitian ini akan menjelaskan mengenai bagaimana
kontribusi yang diberikan Pivot to Asia terhadap hubungan ekonomi antara AS
dengan Myanmar. Fenomena ini dipilih mengingat AS dan Myanmar sebelumnya
tidak memiliki hubungan ekonomi yang dekat antara satu sama lain. Maka dari
itu, penelitian ini akan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam hubungan
ekonomi AS dengan Myanmar pasca adanya Pivot to Asia.
Konsep kebijakan luar negeri dan compatibility perspective, digunakan untuk
membantu melihat bagaimana kontribusi kebijakan Pivot to Asia terhadap
hubungan ekonomi antara AS dengan Myanmar ketika kebijakan tersebut berlaku,
yaitu tahun 2011-2016. Selain itu, penelitian ini juga mengukur indeks demokrasi
Myanmar karena Myanmar sedang dalam proses untuk berubah menjadi lebih
demokratis. Tidak dapat dipungkiri, Myanmar yang semakin demokratis semakin
membuka peluang bagi AS untuk mengimplementasikan Pivot to Asia di
Myanmar. Inilah yang membuat demokrasi di Myanmar tidak bisa diacuhkan.
Kebijakan Pivot to Asia tersebut menghasilkan peningkatan hubungan ekonomi
antara AS dengan Myanmar dalam berbagai bidang, yaitu perjanjian perdagangan,
ekspor dan impor, investasi, dan bantuan ekonomi.