Abstract:
Melihat fenomena yang terjadi di dunia arsitektur saat ini, banyak arsitek profesional menggunakan teori arsitektur yang kurang tepat dalam perencanaannya. Salah satu contohnya teori bangunan tinggi di iklim subtropis diterapkan pada desain bangunan tinggi yang berada di iklim tropis lembap, tentunya hal tersebut akan mengakibatkan dampak yang signifikan di dalam bangunan dan di luar bangunan.
Pada negara beriklim Subtropis penggunaan kaca digunakan untuk penerangan alamiah dan membuat akumulasi panas sehingga membantu beban energi Heater pada musim dingin. Namun apabila dinding kaca atau Curtain Glass diaplikasikan di negara yang beriklim tropis lembap, maka akan mempunyai permasalahan ketidaknyamanan termal di dalam bangunan dan ketidaknyamanan visual pada lingkungan luar bangunan. Fokus penelitian yang dibahas pada tesis ini terbatas hanya pada lingkup ketidaknyamanan visual di luar bangunan serta dampak yang dihasilkannya, yaitu glare atau silau, karena fenomena ini yang sering terlihat pada bangunan bertingkat banyak yang menggunakan curtain glass sebagai fasade .
Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda simulasi dengan menggunakan software sketchup sebagai permodelan awal dan autodesk ecotect yang digunakan untuk mensimulasikan bagian fasade yang terkena paparan sinar matahari, sehingga dapat diperoleh hasil dari analisis tersebut. Selain itu metoda penelitian ini merupakan cara tepat, terukur dan mudah untuk dipahami, karena langsung menggunakan permodelan 3 dimensi yang bentuk dan dimensinya serupa dengan objek aslinya.
Dalam penelitian ini digunakan permodelan sun shading yang diaplikasikan pada fasade bangunan terutama curtain glass, yang diharapkan dapat meminimalkan terjadinya faktor glare atau silau pada dinding fasade bangunan. Serta diharapkan peneliti dapat menemukan permodelan sun shading yang tepat untuk bangunan objek studi dalam hal ini dinding fasade bangunan Hotel Ibis Trans Studio Mall Bandung.