Abstract:
Secara tradisional, struktur didesain terutama berdasarkan pada kekuatan, dimana
kerusakan dan kinerjanya sangat sulit diukur sesuai tingkat gempa tertentu,
dikarenakan desain berdasarkan kekuatan memiliki indikator yang rendah
terhadap kerusakan dan faktor reduksi gaya, yang dimaksudkan untuk
menyiratkan tingkat kerusakan, sangat bervariasi dan seringkali tidak realistis
menggambarkan kondisi struktur yang sebenarnya.
Perkembangan lebih lanjut diketahui bahwa parameter deformasi lebih
kritis dalam mendefinisikan kinerja dan metode desain seharusnya menggunakan
deformasi sebagai acuan desain. Sebuah filosofi desain yang cukup sederhana dan
menjanjikan diperkenalkan yaitu Metode Perpindahan Langsung (Direct
Displacement Based Design) karena konsep kerjanya secara eksplisit menentukan
deformasi sebagai target desain. Namun, penerapan DDBD dalam desain
jembatan mengharuskan adanya asumsi pola inelastik dan parameter umum dalam
analisis inelastik yaitu redaman sistem struktur.
Terdapat sejumlah besar studi untuk memvalidasi pendekatan-pendekatan
berbeda dalam menerjemahkan energi disipasi struktur yang erat kaitannya
dengan redaman, namun studi tersebut difokuskan pada sistem stuktur SDOF.
Oleh karena itu verifikasi studi terhadap sistem struktur keseluruhan, khususnya
jembatan, diperlukan untuk memverifikasi kompetensi parameter redaman yang
dikembangkan dari sistem SDOF untuk diaplikasikan ke sistem MDOF.
Lima pendekatan berbeda dalam redaman dan lima faktor modifikasi
spektral dievaluasi menggunakan Metode Perpindahan Langsung. Semua hasil
pendekatan diperiksa dengan Analisis Statik Nonlinear serta Analisis Time
History. Hasil menunjukan pendekatan redaman dan faktor modifikasi spektral
Priestley merupakan nilai yang paling mendekati nilai akurat hasil Analisis Time
History.