dc.description.abstract |
Sambungan balok kolom merupakan salah satu komponen yang penting dalam
struktur gedung beton bertulang. SNI 2847-2013 mensyaratkan perencanaan
bangunan yang berlokasi di daerah dengan risiko kegempaan tinggi harus didesain
dengan sistem struktur yang memenuhi persyaratan detailing khusus yaitu Sistem
Rangka Pemikul Momen (SRPMK). Desain SRPMK mengakibatkan detailing
tulangan menjadi padat dan rapat. Kepadatan tulangan khususnya sering terjadi
pada sambungan balok kolom, sehingga mengakibatkan sambungan balok kolom
tidak dicor beton dengan baik. Beberapa inovasi dilakukan untuk menghindari
kemamampatan tulangan pada sambungan balok kolom. Salah satunya adalah
dengan menggantikan pengangkuran baja tulangan konvensional dengan sistem
pengangkuran menggunakan headed bar. Banyak studi eksperimental telah
dilakukan untuk menguji apakah headed bar mampu bekerja secara efektif dalam
menahan beban terutama beban gempa.
Dalam tesis ini, analisis dilakukan pada spesimen benda uji sambungan balok
kolom yang telah diuji secara eksperimental oleh Irvan MS. Analisis sistem
pengangkuran dengan headed bar akan dilakukan dengan pendekatan metode
elemen hingga dan analogi strut and tie. Pendekatan metode elemen hingga akan
dilakukan dengan program ATENA 3D. Hasil dari analisis program ATENA 3D
memperlihatkan pola retakan yang terjadi pada masing-masing drift. Analisis
terhadap kekuatan, kekakuan, dan disipasi energi dilakukan untuk
membandingkan hasil uji eksperimental dan ATENA 3D. Pendekatan analogi
strut and tie dilakukan pada model yang dibebani beban monotonik dengan
ATENA 3D. Pendekatan analogi strut and tie dilakukan untuk menguraikan tiga
komponen strut and tie yang menjadi acuan mekanisme penyebaran gaya pada
sistem pengangkuran dengan headed bar, yaitu concrete compression struts, steel
tension ties, dan nodal zone. Pengembangan model strut and tie dalam
nodal C-C-T dapat digambarkan melalui hasil compression dan tension field hasil
analisis ATENA 3D. |
en_US |