Abstract:
Struktur geologi di Timor Leste sangatlah rumit, hal ini tercermin oleh terdapat adanya
beraneka ragam batuan dari berbagai umur, dan batuan-batuan tersebut umumnya bersentuhan secara
struktur. Kondisi geologi Pulau Timor pada lokasi penelitian di Maliana Timor Leste, formasi geologi
dikategorikan sebagai formasi Lempung Bobonaro. Lempung Bobonaro yang tersebar di Timor Leste,
diindikasikan mempunyai sifat plastisitas tinggi dan mengandung mineral montmorillonite, sehingga
berpotensi tinggi terjadinya pengembangan dan penyusutan pada musim hujan dan kemarau. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan studi karakteristik pada tanah ekspansif Lempung Bobonaro di lokasi
penelitian di Maliana Timor Leste, pengembangan korelasi-korelasi empirik berdasarkan data hasil uji
laboratorium dan data-data sekunder untuk memprediksi nilai potensi dan tekanan pengembangan di
Maliana Timor Leste dan Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mengidentifikasi karakteristik dari tanah
Lempung Bobonaro di Pulau Timor (Maliana, Timor Leste dan Nusa Tenggara Timur, NTT). Dari
hasil penelitian karakteristik tanah Lempung Bobonaro di lokasi penelitian Maliana Timor Leste dan
data penelitian tanah Lempung Bobonaro di Nusa Tenggara Timur NTT, diperoleh nilai indeks
plastisitas (IP) 20% hingga 80% dan batas cair (LL) 50% hingga 120%. Hal ini sesuai dengan hasil
pengujian nilai potensi dan tekanan pengembangan tanah, dimana jenis tanah Lempung Bobonaro
mempunyai nilai potensi dan tekanan pengembangan yang tinggi. Dimana nilai potensi
pengembangannya 0,30% hingga 18% dan nilai tekanan pengembangannya 0,10 kg/cm2 hingga 3,50
kg/cm2. Parameter kuat geser tanah yang diperoleh dari hasil uji Direct Shear pada sampel tanah
undisturbed dan sampel compacted pada lokasi penelitian Maliana Timor Leste, menunjukkan bahwa
pada saat kondisi jenuh, kuat dukung lempung Bobonaro akan menurun dan tidak akan mampu
mendukung beban yang bekerja sesuai dengan yang direncanakan. Kuat dukung tanah lempung sangat
dipengaruhi oleh kadar air, dalam keadaan kering mempunyai kuat dukung tinggi dan dalam keadaaan
jenuh akan mempunyai kuat dukung yang rendah serta kuat geser tanah turun. Penurunan kekuatan
geser tanah pada sampel Undisturbed berkisar antara 53,94% hingga 84,02% dan pada sampel
Kompaksi berkisar antara 8,28% hingga 12,82%.