Abstract:
Kayu solid sebagai bahan bangunan tersedia di pasaran dengan ukuran-ukuran
penampang yang terbatas.Rekayasa kayu glue-laminated (glulam) adalah
salah satu metode untuk memperbesar ukuran penampang dan kekuatan kayu.
Dalam penelitian ini, kayu-kayu, yang terbatas ukuran penampangnya, Disusun
menjadi balok boks glulam. Balok boks glulam dalam penelitian ini dibuat dari
kayu Albasia dan kombinasi kayu Meranti Albasia. Perilaku lentur balok-balok
boks glulam diuji dengan metode third point loading. Uji perilaku lentur
dilakukan dengan cara eksperimental dan numerikal. Analisis numerikal
dilakukan dengan bantuan program komputer ANSYS. Beban desain menurut
ANSYS untuk balok boks glulam Albasia adalah 20.772 kN dan untuk Meranti
Albasia adalah 28.298 kN. Beban desain menurut uji eksperimental untuk balok
boks glulam Albasia berbeda 3.99% dari hasil ANSYS-nya,sedangkan ntuk
Meranti Albasia berbeda 6.13%. Peningkatan kinerja lentur karena penggantian.
elemen-elemen balok dari kayu Albasia menjadi kayu Meranti adalah 36.23%.
Perbedaan tegangan-tegangan normal serat terluar balok boks glulam antara uji eksperimental dan analisis numerikal adalah antara -14.61% sampai 3.02%.Untuk
mendapatkan momen inersia balok boks glulam, pada perhitungan momen inersia
balok boks solidnya diperlukan suatu faktor koreksi k. Balok boks glulam Albasia
memerlukan faktor koreksi k sebesar 0.23, sedangkan kombinasi Meranti Albasia
memerlukan faktor kareksi k sebesar 0.19. Penelitian ini juga menunjukkan
bahwa untuk perilaku lentur balok boks glulam, program komputer ANSYS
memberikan hasil analisis yang mendekati hasil uji eksperimental.