dc.description.abstract |
Permasalahan yang timbul pada pelaksanaan proyek pembangunan konstruksi gedung adalah hasil mutu/kualitas pekerjaan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga akan menimbulkan adanya pekerjaan rework. Pekerjaan rework akan memberikan dampak negatif terhadap kinerja proyek diantaranya adanya pembengkakan biaya dan keterlambatan waktu sehingga penyelesaian pekerjaan menjadi tidak efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor dominan penyebab terjadinya rework, mengetahui tingkat intensitas dan dampak tejadinya rework, dan menganalisis tingkat dampak rework terhadap biaya dan waktu pelaksanaan. Kuesioner disebar kepada responden yang merupakan pihak kontraktor yang melaksanakan pekerjaan konstruksi bangunan gedung di wilayah Kabupaten Bandung Barat dengan pembangunan minimal dua lantai. Sebanyak 31 responden yang mengembalikan kuesioner dengan angka respon sebesar 77,50%. Metode dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu metode relative importance index (RII) untuk pemeringkatan faktor dominan, metode frequency index (FI) untuk mengetahui tingkat intensitas dan dampak rework terhadap masing-masing jenis pekerjaan dalam pelaksanaan konstruksi gedung serta metode analisa modus untuk mengetahui hubungan antara faktor penyebab dengan dampak yang ditimbulkan. Hasil penelitian ini adalah terdapat lima faktor dominan diantaranya adalah kurangnya koordinasi dan komunikasi antar pihak, gambar detail tidak jelas, kurangnya pengawasan/kontrol pekerjaan dilapangan,kesalahan pekerja dilangan dan material tidak sesuai spesifikasi. Tingkat intensitas terjadinya rework pada pelaksanaan konstruksi yaitu intensitas rework pekerjaan struktur adalah tingkat sedang (FI=53,15%), pada pekerjaan arsitektural/finishing adalah tingkat sedang (FI=66,88%) dan intensitas terjadinya rework pada pekerjaan utilitas/mekanikal dan elektrikal adalah tingkat sedang (FI=56,99%). Intensitas rework sering terjadi pada pekerjaan dinding, pengecatan, plafond, penutup lantai, dan perpipaan. Tingkat dampak rework terhadap biaya pelaksanaan proyek konstruksi gedung adalah pada tingkat sedang apabila terjadi rework pada pekerjaan struktur (frequency index= 54,14%), tingkat kecil pada pekerjaan arsitektural/finishing (frequency index = 47,61%) dan pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal (frequency index = 37,63%). Tingkat dampak rework terhadap waktu pelaksanaan proyek konstruksi gedung yaitu tingkat sedang dengan nilai frequency index 55,39% pada pekerjaan struktur, tingkat kecil dengan nilai frequency index 45,42% pada pekerjaan arsitektural/finishing dan pekerjaan mekanikal dan elektrikal (utilitas) dengan nilai frequency index 40%. Rework Duration akan menpengaruhi jadwal pelaksanaan dengan menimbulkan keterlambatan waktu pelaksanaan, rework pada pekerjaan struktur berkontribusi besar menimbulkan keterlambatan pekerjaan. Cost rework akan mengakibatkan penambahan pembiayaan pelaksanaan pekerjaan dan mempengaruhi terhadap menurunnya profit/laba perusahaan. Penurunan ptofit/laba yang besar terjadi pada rework pekerjaan struktur. Faktor yang mempengaruhi tingkat intensitas dan dampak terjadinya rework bangunan konstruksi gedung adalah faktor gambar kerja tidak jelas dan kurangnya komunikasi dan koordinasi antar pihak. |
en_US |