Abstract:
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan dari Tiongkok mulai mengembangkan bisnis mereka dengan mengakuisisi aset-aset secara strategis, membangun anak-anak perusahaan atau terlibat dalam perusahaan gabungan (Joint Venture) di Eropa dan Afrika. Namun karena proses ini masih dalam tahap awal, sampai saat ini belum ada penjelasan akademis yang berkaitan dengan alasan dan tujuan mengapa perusahaan-perusahaan dari Tiongkok tersebut berkeinginan untuk melakukan investasi di pasar yang telah disebutkan di atas. Di saat yang bersamaan, kita dapat mengamati kehadiran dari ekonomi Tiongkok di Eropa Tengah dan Timur. Arus kedatangan investasi yang terjadi saat ini diperkirakan akan meningkat lebih lanjut karena beberapa perkembangan politik yang ada saat ini, seperti pembentukan “Belt and Road Initiative” dan perkembangan intensitas perdagangan dengan beberapa negara.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memotivasi perusahaan-perusahaan dari Tiongkok untuk berinvestasi di Eropa Tengah dan Timur. Untuk menjawab pertanyaan penelititan ini, saya melakukan studi kasus di dua pasar terpilih di Eropa Tengah dan Timur untuk merumuskan faktor-faktor yang menjadi alasan perusahaan-perusahaan dari Tiongkok untuk berinvestasi di wilayah ini. Studi kasus ini mencakup analisis dari undang-undang dan kebijakan-kebijakan investasi, hukum dan kebijakan-kebijakan fiskal, pasar tenaga kerja, situasi makroekonomi dan mikroekonomi, politik dan ketersediaan sumber daya beserta isu-isu yang berkaitan dengan investasi. Selama penelitian, saya lebih memberikan perhatian pada faktor-faktor penarik yang menjadi dasar perusahaan untuk berinvestasi di negara-negara Eropa Tengah dan Timur. Secara khusus saya menganalisa pasar dari Polandia dan Hungaria.
Kesimpulan terakhir saya adalah bahwa investasi Tiongkok di kawasan ini didorong dan dimotivasi oleh kepentingan ekonomi, namun memiliki latar belakang politik dan konsekuensi pada perkembangan politik bahkan ketika investasi tersebut tidak datang langsung dari pemerintah RRC.