dc.description.abstract |
Seiring dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang semakin pesat pada masa kini, perkembangan industri di Indonesia pun semakin pesat. Pesatnya perkembangan industri diikuti dengan ketatnya persaingan kualitas produk yang ditawarkan antara perusahaan satu dengan lainnya, seperti yang dialami oleh Pabrik Ubin Sultan Agung. Pabrik Ubin Sultan Agung adalah sebuah perusahaan di daerah Tegal, Jawa Tengah yang memproduksi ubin, eternit, genteng beton, dll. Permasalahan yang dialami oleh perusahaan ini adalah biaya produksi yang terlalu besar akibat banyaknya produk cacat dari hasil produksi, terutama untuk produk eternit. Tentu saja banyaknya produk cacat yang dihasilkan akan mengakibatkan kerugian lain bagi perusahaan, yaitu hilangnya kepercayaan konsumen pada perusahaan. Perusahaan ingin mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat banyaknya produk cacat tersebut, karena itu Pabrik Ubin Sultan Agung ingin mengurangi jumlah produk cacat dari hasil produksi.
Metoda yang dipakai untuk menyelesaikan masalah pada perusahaan yaitu metode Six Sigma – DMAIC (Define , Measure, Analyze, Improve, dan Control). Metode tersebut akan diterapkan untuk mengurangi produk cacat pada perusahaan yang disebabkan oleh tidak ada alat bantu yang digunakan, tidak adanya SOP yang jelas, kurangnya rasa tanggung jawab pekerja dalam bekerja, tidak adanya standarisasi ukuran bahan baku yang jelas, dll. Langkah perbaikan yang dilakukan pada perusahaan yaitu perbaikan SOP untuk pembuatan produk eternit, perancangan dan perbaikan alat bantu untuk transportasi eternit dalam pabrik, penggunaan visual display untuk mengingatkan pekerja, penggunaan timbangan dalam pengukuran komposisi bahan baku, dll.
Dari langkah – langkah perbaikan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Six Sigma – DMAIC, didapatkan hasil penurunan nilai DPMO dari 11177,90 menjadi 4955,77 dan rata – rata nilai sigma membaik dari 3,794 menjadi 4,08. Proporsi produk cacat berkurang secara signifikan dari 0,057 menjadi 0,024. |
en_US |