Penentuan jam istirahat kerja perawat di rumah sakit X dengan memperhatikan faktor kelelahan yang diukur secara fisik

Show simple item record

dc.contributor.advisor Damayanti, Kristiana Asih
dc.contributor.author Jesica
dc.date.accessioned 2018-02-09T06:42:10Z
dc.date.available 2018-02-09T06:42:10Z
dc.date.issued 2011
dc.identifier.other 6107182
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/5223
dc.description 3224 - FTI en_US
dc.description.abstract Kebutuhan akan layanan rumah sakit yang bermutu semakin meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan. Peningkatan kebutuhan masyarakat akan layanan rumah sakit tercermin dari tingginya pertumbuhan jumlah rumah sakit di Indonesia. Peningkatan jumlah rumah sakit ini menimbulkan persaingan yang ketat antar rumah sakit. Persaingan ini menuntut pihak rumah sakit untuk selalu menjaga kepercayaan konsumen dengan memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik. Perawat merupakan salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam penyelenggaraan pelayanan kepada pasien, karena selama 24 jam perawat berada di sekitar pasien dan bertanggung jawab terhadap pelayanan keperawatan pasien. Oleh karena itu, kinerja perawat adalah faktor penunjang kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dengan kata lain, kualitas pelayanan rumah sakit sangat tergantung pada kualitas perawatnya. Sehingga peningkatan kualitas perawat harus terus dilakukan. Permasalahan yang sering muncul di suatu rumah sakit adalah jam istirahat perawat yang tidak sesuai dengan kebutuhan perawat dan waktu istirahat yang tidak cukup akibat adanya pembagian shift kerja dan tuntutan tugas saat istirahat. Hal ini bukan hanya beresiko bagi kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat namun juga bagi kesehatan perawat sendiri. Dengan semakin meningkatnya tingkat kelelahan maka akan mempengaruhi kinerja pelayanan perawat terhadap pasien. Oleh karena itu perlu dilakukan penjadwalan istirahat perawat yang sesuai dengan memperhatikan faktor kelelahan fisik. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kelelahan yang diukur secara fisik dilakukan dengan pengukuran denyut jantung, tingkat mengantuk, temperatur tubuh, dan data hasil kuesioner. Data hasil kuesioner ini dipakai sebagai pendukung tambahan dalam mengambil keputusan. Data hasil pengukuran tersebut digunakan untuk menentukan titik-titik kritis yang menggambarkan tingkat kelelahan yang dialami oleh perawat. Dan titik kritis inilah yang digunakan sebagai penentuan rancangan usulan jadwal istirahat. Hal ini dilakukan agar perawat mendapatkan istirahat pada saat mengalami kelelahan yang paling tinggi. Jadwal istirahat yang diusulkan adalah shift pagi pukul 11.00 - 11.30/11.30 - 12.00, shift sore pukul 18.00 - 18.30/18.30 - 19.00, dan shift malam pukul 03.00 - 04.00. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject Perawat en_US
dc.subject kelelahan yang diukur secara fisik en_US
dc.subject jam istirahat en_US
dc.title Penentuan jam istirahat kerja perawat di rumah sakit X dengan memperhatikan faktor kelelahan yang diukur secara fisik en_US
dc.type Unpublished Student Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account