Abstract:
Semenjak krisis ekonomi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional antara lain adalah peranannya dalam menyerap tenaga kerja, produk yang dihasilkannya maupun peranannya dalam menunjang perusahaan besar. Dalam menjalankan usahanya, kebanyakan perusahaan ingin meminimasi biaya yang dikeluarkan sehingga keuntungan yang diperoleh dapat meningkat. Salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan adalah meminimasi biaya overhead.
Pada penelitian ini dilakukan pengkajian untuk analisis kelayakan investasi yang akan dilakukan oleh usaha Meubel X di Sidoarjo. Investasi yang ingin dilakukan oleh pemilik Meubel X ini adalah investasi untuk tempat kerja. Investasi ini menjadi pertimbangan pemilik selama beberapa tahun belakangan ini karena pemilik merasakan biaya sewa yang semakin mahal, sedangkan asset yang dimiliki tidak dapat bertambah nilainya dan justru uang sewa akan terus melayang. Untuk melaksanakan investasi ini, pemilik telah memiliki 2 pilihan tempat. Pada alternatif 1 pemilik memilih membeli tanah terlebih dahulu kemudian membangunnya dan untuk alternatif 2 pemilik memilih lokasi pergudangan yang telah jadi kemudian merenovasinya. Sebelum menentukan pilihan terhadap alternatif yang telah ditentukan pemilik, terlebih dahulu dilakukan analisis kelayakan investasi dengan memperhatikan aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen dan sumber daya manusia, serta aspek keuangan.
Setelah mengevaluasi aspek-aspek tersebut maka rencana investasi yang akan dilakukan Meubel X dikatakan layak. Namun karena proyek investasi ini merupakan mutually exclusive dan secara khusus memiliki perbedaan skala dan perbedaan waktu pada arus kas maka kriteria parameter penilaian pada analisis keuangan dengan metode NPV dibandingkan dengan MIRR dan PI dapat bertolak belakang.
Selain NPV, MIRR dan PI, peneliti juga melakukan perhitungan waktu pengembalian dengan menggunakan metode discounted payback period. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pemilik Meubel X tentang lamanya waktu dibutuhkan untuk mengembalikan investasi yang telah dilakukan.
Jika dilihat secara independent investasi untuk alternatif 1 dan alternatif 2 dapat dilakukan karena keduanya memiliki nilai NPV yang positif dan MIRR diatas MARR yang telah ditetapkan oleh pemilik. Namun ketika kedua alternatif bersifat mutually exclusive maka diperlukan kebijakan tersendiri dari pihak pemilik dengan mempertimbangkan kelemahan dan kelebihan dari masing-masing alternatif.