dc.description.abstract |
Konsumen menginginkan barang-barang yang berkualitas untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Keinginan konsumen ini berimbas kepada
industri. Hal ini berpengaruh terhadap proses produksi dan berimbas pada tata
letak pabriknya. Industri lebih memilih GT Layout dengan aplikasi cell
manufacturing karena dengan diterapkannya cell manufacturing industri dapat
meningkatkan kualitas barang dan juga penurunan biaya produksi.
Di dalam cell manufacturing hal yang dilakukan adalah membentuk selsel,
di mana di dalam sel tersebut berisi kelompok mesin tertentu (machine
group), yang nantinya akan ditugaskan pula part-part sejenis (part family) ke
dalam sel tersebut yang akan dikerjakan oleh kelompok mesin itu. Penyusunan
komposisi di dalam cell manufacturing merupakan masalah yang berisifat
kombinatorial. Kombinatorial sendiri berarti banyak sekali kemungkinan
solusinya. Untuk itu akan dilakukan pencarian solusi dengan sebuah metode
heuristik, dalam hal ini digunakan metode viral systems.
Metode viral systems sendiri mengadaptasi kinerja dari kehidupan suatu
virus dalam mereplikasi dirinya. Virus dapat menginfeksi suatu sel yang tidak
memiliki kekebalan tubuh. Virus ini dapat pecah dan menginfeksi sel tetangga
yang tidak memiliki kekebalan tubuh ataupun dapat mengalami mutasi. Sel yang
terkena virus akan dirawat di dalam clinical picture dan akan sembuh ketika
sudah memiliki kekebalan tubuh. Data medis dalam clinical picture diwakili
dengan yang disebut genome. Terdapat dua jenis genome untuk data medis ini,
yaitu genome mesin dan juga genome part. Bentuk genome mesin adalah [x1 x2
x3 ..... xn]. Di mana x1 adalah cell di mana mesin 1 ditugaskan dan xn adalah cell
di mana mesin n ditugaskan. Bentuk genome part adalah [y1 y2 y3 ..... yn]. Di
mana y1 adalah cell di mana part 1 ditugaskan dan yn adalah cell di mana part n
ditugaskan. Untuk genome part, penugasan part dilakukan dengan melihat
hubungan tiap part terhadap cell dengan menggunakan degree of
belongingness. Penelitian dilakukan dengan membuat program yang
memodelkan permasalahan cell manufacturing terhadap metode viral systems.
Tipe infeksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah massive infection.
Program yang memodelkan masalah cell manufacturing ini akan
digunakan untuk menyelesaikan empat buah kasus hipotetik. Kasus 1 terdiri dari
10 mesin dan 15 part. Kasus 2 terdiri dari 10 mesin dan 20 part. Kasus 3 terdiri
dari 20 mesin dan 15 part. Kasus 4 terdiri dari 15 mesin dan 20 part. Untuk
masing-masing kasusnya dilakukan Kasus A dan Kasus B. Di mana kasus A adalah setelah virus telah pecah atau telah mengalami mutasi tidak dihapus dari
clinical picture, sedangkan kasus B dihapus dari clinical picture.
Di dalam masing-masing setiap kasusnya dilakukan pengujian
parameter apa saja di dalam metode viral systems yang mempengaruhi
performansi solusi yang diharapkan. Solusi yang dihasilkan di sini adalah
genome mesin dan genome part dengan ukuran performansi generalized
grouping efficacy dari group machine dan part family yang telah dibentuk.
Penelitian membuktikan metode viral systems dapat digunakan untuk
memecahkan masalah cell manufacturing dengan kombinasi parameter terbaik
berkaitan dengan masalah cell manufacturing adalah kombinasi nilai Plytic =
0.95, Pr = 0.15, Pi = 0.2, LNR awal =2, dan LIT awal =10. |
en_US |