Abstract:
Rumah sakit merupakan unit pelayanan sebagai tempat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang dapat juga sebagai rujukan dari institusi kesehatan di bawahnya. Rumah Sakit seharusnya menjadi tempat yang paling nyaman, sebab diketahui bahwa seseorang mengunjungi rumah sakit dikarenakan kesehatannya terganggu ataupun mengunjungi orang yang sedang sakit. Untuk itu, fasilitas yang ada didalam rumah sakit seharusnya menjadi perhatian yang khusus. Ruang tunggu dapat menjadi salah satu fasilitas rumah sakit yang baik jika orang yang menggunakannya dapat merasa nyaman dengan adanya lingkungan yang menunjang seperti tata letak fasilitas fisik yang baik serta lingkungan kerja fisik yang sesuai. Tata letak fasilitas fisik yang dimaksud adalah tata letak kursi pada ruang tunggu. Lingkungan kerja fisik yang yang mempengaruhi kondisi manusia diantaranya temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, bau-bauan, dan warna. Terdapat beberapa keluhan mengenai ruang tunggu poliklinik dokter spesialis pada rumah sakit Santo Yusuf, seperti adanya tata letak fasilitas yang kurang tertata dengan baik, seperti tata letak kursi yang menyulitkan para pasien untuk mendengarkan panggilan dari perawat untuk masuk pada klinik dokter spesialis. Peletakan kursi yang disatukan untuk semua klinik dokter manapun, menyulitkan pasien untuk mendengar panggilan nama mereka, karena kondisi yang bising, serta dikarenakan pasien tidak mendapat kursi di dekat klinik dokter yang ingin di datangi, sehingga harus duduk di tempat yang jauh. Dengan adanya keluhan yang dirasakan oleh pasien ini, maka perlu diadakan perbaikan secepatnya.
Pada awal penelitian dilakukan pengukuran antropometri pengguna poliklinik serta pengukuran fasilitas yang terdapat di dalam poliklinik. Selain itu dilakukan pengukuran terhadap lingkungan fisik seperti pencahayaan, kebisingan, temperatur dan kelembaban. Dari data yang ada, akan dihitung rata-rata, dan dibandingkan dengan rekomendasi yang ada. Data yang ada dilakukan uji kenormalan, keseragaman, serta kecukupan data. Jika ketiga pengujian ini sudah dilakukan, maka akan dilakukan perhitungan persentil.
Dari pengukuran yang dilakukan, diketahui bahwa fasilitas yang ada kurang ergonomis, serta dalam segi peletakan kurang baik. Sehingga, akan dilakukan perancangan ulang kursi tunggu, letak televisi, pemilihan warna ruang, perubahan layout ruang tunggu, serta penambahan beberapa fasilitas yang dapat menunjang kenyamanan ruang tunggu, seperti AC, dan atap aluminium. Kebisingan ruangan akan berkurang dengan adanya pemusatan panggilan melalui daerah pendaftaran, dengan bantuan led billboard. Dengan adanya perancangan ulang ini, diharapkan dapat mendatangkan kenyamanan bagi penggunanya.