Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) pada mesin tekuk dan potong plat di Bengkel X

Show simple item record

dc.contributor.advisor Arthaya, Bagus Made
dc.contributor.author Sungkoyo
dc.date.accessioned 2018-02-08T04:55:25Z
dc.date.available 2018-02-08T04:55:25Z
dc.date.issued 2011
dc.identifier.other 6106054
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/5174
dc.description 3340 - FTI en_US
dc.description.abstract Dalam setiap perusahaan manufaktur pasti memiliki mesin produksi utama yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Permasalahan yang sering terjadi adalah perihal breakdown atau kerusakan pada mesin yang menyebabkan mesin berhenti atau tidak dapat menjalankan proses produksi sebagaimana mestinya, sehingga hal ini sangat merugikan pihak perusahaan. Bengkel X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi pembentukan pelat. Segala proses produksi pembentukan pelat sangat bergantung pada kehandalan mesin-mesin yang digunakan, sehingga permasalahan breakdown atau kerusakan pada mesin sangat mempengaruhi kinerja produksi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimasi breakdown atau kerusakan pada mesin adalah dengan menerapkan sistem perawatan yang baik. Metode Total Productive Maintenance (TPM) merupakan metode perawatan mesin yang akan dirancang dan diimplementasikan pada mesin tekuk dan potong di Bengkel X. Metode TPM adalah salah satu metode perawatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas dan produktivitas produksi perusahaan. Metode ini merupakan sebuah sistem yang bertujuan untuk memaksimalkan efektifitas dari peralatan dan merencanakan semua aspek operasional yang bersangkutan dengan sumber daya manusia. Dalam menerapkan TPM, terdapat 3 fase yaitu Persiapan (pengenalan proses produksi, layout dan standar operasi pekerja), Penerapan (Autonomous Maintenance yang merupakan kegiatan untuk melibatkan operator dalam merawat mesinnya sendiri dan Scheduled Maintenance yang merupakan standarisasi jadwal perawatan mesin dan pendokumentasian segala kejadian pada mesin), dan Pengembangan (faktor-faktor pendukung TPM). Dalam pengimplementasiannya, TPM sangat erat kaitannya dengan pengembangan dari indikator OEE (overall equipment effectiveness). Hal ini merupakan indikator untuk mengukur seberapa efektif suatu operasi produksi dijalankan, sehingga OEE merupakan indeks dari TPM yang digunakan untuk menentukan seberapa besar keberhasilan sistem perawatan tersebut. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject Total Productive Maintenance en_US
dc.subject Scheduled Maintenance en_US
dc.subject Autonomous Maintenance en_US
dc.subject overall equipment effectiveness en_US
dc.title Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) pada mesin tekuk dan potong plat di Bengkel X en_US
dc.type Unpublished Student Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account