Abstract:
Perkembangan industri di Indonesia sekarang sangat pesat. lni dapat dilihat dari
banyaknya perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri. Bertambahnya
perusahaan yang bergerak di bidang industri dapat memacu tingkat produksi dan
persaingan dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. Oleh karena itu
persaingan ini menimbulkan tantangan untuk meningkatkan penjualan dan kualitas yang
memuaskan atas produk dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen. PT. X sebagai
subjek dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang plastik,
dimana produk yang dihasilkan berupa benang plastik dan karung plastik. Objek
permasalahan yang ada pada perusahaan PT. X saat ini adalah rendahnya hasil proses
produksi benang plastik. Berkurangnya hasil produksi benang plastik dapat menurunkan
permintaan konsumen atas benang plastik menjadi tidak terpenuhi.
Untuk mengatasi permasalahan pada perusahaan PT. X maka dilakukan
penelitian terhadap proses produksi benang plastik. Eksperimen dilakukan untuk
mengetahui pengaruh dari faktor setting mesin serta level dari tiap faktor. Metode yang
mampu menyelidiki pengaruh dari tiap faktor dan interaksinya secara menyeluruh,
metode yang digunakan adalah Metode 2(pangkat)3 Factorial Design.
Total bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi sebesar 725 Kg per
hari, karena adanya cacat yang timbul pada proses produksi benang plastik maka hasil
produksi benang plastik semakin berkurang. Percobaan yang dilakukan pada penelitian
proses produksi benang plastik sebanyak delapan kali terhadap tiga faktor dan interaksi
yang masing-masing faktor memiliki dua level yang di teliti. Ketiga faktor yang diteliti pada
percobaan ini adalah setting temperatur, perbandingan kecepatan, dan waktu pergantian.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa level yang berbeda
pada setiap faktor yang ada memberikan pengaruh yang signifikan pada mutu yang
dihasilkan. Hasil kombinasi faktor dan level faktor yang tepat adalah setting temperatur
ditetapkan pada level 2 dimana temperatur panas lebih rendah dari level1 , perbandingan
kecepatan berada pada perbandingan 1 :6 dimana lebih cepat dari level 1 yang
perbandingannya 1:5.