Abstract:
PT X merupakan salah satu perusahaan produsen sepatu di Indonesia. Walaupun hasil produksi perusahaan ini telah memenuhi kualitas ekspor namun masih sering ditemukan pemborosan-pemborosan di tempat kerja. Untuk mengurangi dan menghilangkan pemborosan tersebut, perlu diterapkan konsep 5R dalam perusahaan. Bagian di perusahaan yang dapat menerapkan 5R tanpa mengganggu aktivitas kerja karyawan adalah bagian gudang. Selain diterapkan di bagian gudang, penerapan konsep 5R di lantai produksi akan dilakukan di stasiun yang memiliki pemborosan paling banyak saja. Hasil studi lapangan menunjukkan stasiun sewing merupakan stasiun yang paling banyak terdapat pemborosan kerja
Konsep 5R adalah konsep mengenai pemeliharaan dan penataan tempat kerja dari Jepang. Kepanjangan dari 5R adalah Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Istilah ini diadaptasi dari bahasa Jepang, yaitu 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke). Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan tiga tahapan 5R di PT. X, yaitu perancangan program 5R yang harus sesuai dengan kondisi tempat kerja, penerapan program 5R yang telah dirancang sebelumnya, dan evaluasi untuk melihat keberhasilan perbaikan tempat kerja dan sikap kerja.
Dalam penelitian ini, ketiga tahap 5R dilakukan berurutan. Perancangan program 5R, selain memperkenalkan konsep 5R pada perusahaan juga membuat panduan pelaksanaan program 5R di gudang bahan baku dan stasiun sewing. Penerapan program 5R, dilaksanakan berdasarkan jadwal yang telah dibuat pada tahap perancangan dan sesuai dengan panduan pelaksanaan program 5R. Evaluasi program 5R dilakukan dengan membandingkan kondisi lingkungan kerja dan sikap kerja sebelum dan setelah penerapan 5R.
Dari evaluasi program 5R, perbaikan pertama terlihat pada kondisi lingkungan kerja, baik gudang bahan baku maupun stasiun sewing. Perbaikan kedua terlihat dari sikap kerja karyawan yang semakin efektif dan efisien. Perbaikan ketiga dapat dilihat dari pemborosan persediaan dapat dihilangkan, meminimasi pemborosan gerak kerja dan pemborosan yang tidak memperhatikan lingkungan, kesehatan dan keselamatan di gudang bahan baku dan meminimasi pemborosan persediaan, pemborosan pengerjaan ulang karena gagal, pemborosan waktu tunggu, pemborosan transportasi dan pemborosan yang tidak memperhatikan lingkungan, kesehatan dan keselamatan di stasiun sewing.
Setelah penerapan ketiga tahapan dari konsep 5R di gudang bahan baku dan stasiun sewing PT X, tempat kerja menjadi lebih bersih, teratur, dan nyaman. Selain itu, berbagai pemborosan yang ada dapat diminimasi bahkan ada yang dapat dihilangkan. Sikap kerja dengan disiplin kerja yang baik sudah terbentuk pada para pekerjanya. Sikap kerja 5R ini harus terus dipertahankan untuk menjaga kondisi tempat kerja agar tetap bersih, teratur, dan nyaman.