Abstract:
Dewasa ini, pembangunan sektor properti residensial mengalami peningkatan.
Dengan meningkatnya pembangunan di sektor perumahan ini membuat kebutuhan akan
genteng sebagai penutup atap rumah juga mengalami peningkatan. Salah satu produk
genteng yang tengah diminati oleh masyarakat saat ini adalah genteng beton. Genteng
beton adalah unsur bangunan yang gunakan untuk atap yang terbuat dari beton.
Saat ini kualitas genteng beton yang dihasilkan oleh produsen dalam negeri,
khususnya produsen genteng menengah kebawah, masih sangat rendah dan tidak
memenuhi standar. Rendahnya kualitas genteng beton buatan lokal ini umumnya
dikarenakan kurangnya pengetahuan produsen genteng beton lokal akan teknologi
pembuatan genteng beton itu sendiri. Penelitian mengenai genteng beton perlu dilakukan
untuk mendapatkan solusi pembuatan genteng beton yang dapat memenuhi standar
kualitas genteng beton SNI 03-0096-1999.
Karakteristik kualitas yang diamati pada penelitian ini adalah karakteristik
kualitas beban lentur (kg) dan daya serap air (%). Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Multi Response Surface Methodology. Dengan metode Multi
Response Surface dapat ditentukan kombinasi tingkat perlakuan (level) faktor produksi
genteng beton yang tepat agar diperoleh beban lentur dan daya serap air yang optimal
dan memenuhi standar.
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil berupa faktor-faktor utama yang
berpengaruh secara signifikan terhadap karakteristik kualitas beban lentur dan daya
serap air pada genteng beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang
berpengaruh terhadap respon beban lentur dan daya serap air adalah komposisi bahan,
gradasi butir agregat, dan lama proses perawatan. Level yang diusulkan terhadap faktorfaktor
tersebut untuk mendapatkan nilai rata-rata respon beban lentur dan daya serap air
yang optimal adalah komposisi bahan (%berat semen : %agregat) yaitu 1 : 4, gradasi
butir agregat pasir yaitu 25.96% gradasi butir agregat kasar, 24.04% gradasi butir
agregat sedang, 50% gradasi butir agregat halus, dan lama proses perawatan yaitu 21
hari.
Dari hasil implementasi terhadap parameter proses, nilai rata-rata respon hasil
percobaan konfirmasi dan hasil penelitian tidak berbeda signifikan. Nilai rata-rata beban
lentur hasil percobaan konfirmasi lebih besar dari data historis. Sedangkan untuk nilai
rata-rata daya serap air lebih kecil dari data historis. Dapat disimpulkan bahwa dengan
usulan tingkat perlakuan (level) yang baru, mampu mengoptimalkan kualitas beban lentur
dan daya serap air pada genteng beton sekaligus meminimasi variansi yang disebabkan
oleh faktor noise.