Abstract:
Seiring perkembangan teknologi yang kompetitif khususnya di Indonesia, persaingan di
dunia industri dalam bidang pangan sangat ketat. Perusahaan harus dapat meminimasi biayabiaya
untuk mendapatkan keuntungan lebih dari hasil penjualannya. PT Karya Subur Sentosa
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan tepung tapioka. Saat ini PT Karya
Subur Sentosa belum memiliki sistem persediaan yang baik. Perusahaan juga tidak memiliki
perhitungan yang tepat kapan harus melakukan pemesanan dan jumlah pemesanan yang
dilakukan karena perusahaan masih menggunakan intuisi dan pengalaman dalam pemenuhan
persediaan. Hal ini dapat menimbulkan persediaan yang berlebih atau terjadinya stockout pada
persediaan. Terdapat 8 buah jenis tepung tapioka yang diteliti yaitu Kunci Gantung, Semut, Bukit
Mulya, Capung Hijau, Kunci Gantung III, Capung Khusus, Capung Biru dan Capung Merah.
Melalui sistem metode persediaan dengan menggunakan metode fixed order interval
atau metode T, perusahaan dapat menentukan interval waktu pemesanan yang optimal serta
jumlah pemesanan yang sesuai. Untuk 8 jenis produk yang diteliti dilakukan individual order sesuai
dengan interval waktu pemesanan yang menghasilkan total biaya terkecil. Dengan menerapkan
metode T ini pada 8 jenis produk yang diteliti, perusahaan dapat meminimasi terjadinya stockout
yaitu dengan peluang terjadinya antara 0,9% hingga 8,6% dan meminimasi biaya yang ditimbulkan
persediaan yang dimiliki perusahaan dengan total Rp 247.369.952 per tahun untuk 8 jenis produk.
Pada tahun 2015 dan tahun 2016 perusahaan mengalami kenaikan harga produk dari
supplier pada produk Kunci Gantung, Semut dan Bukit Mulya. Metode known price increase
digunakan pada perusahaan saat produk mengalami kenaikan harga. Metode ini digunakan untuk
menentukan jumlah pemesanan khusus yang optimum dengan tujuan melakukan penghematan
maksimum dari kejadian kenaikan harga.