Abstract:
PT X merupakan salah satu perusahaan distributor yang bergerak dalam penyaluran distribusi
produk makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetik. Pada penelitian ini hanya akan diteliti produk
makanan dan minuman, dimana produk tersebut memiliki permintaan yang lebih besar dari produk lain
dan keterbatasan lingkup penelitian yang diijinkan oleh perusahaan. Berdasarkan analisis ABC yang
telah dilakukan, akan dipilih 10 produk yang memberikan total pendapatan yang besar bagi
perusahaan yaitu Calpico Frezz Orange 350 ml, Calpico Frezz Original 350 ml, Sambal Bangkok 5 KG,
Kokita Tauco 400 GR, Mr P Kacang Madu 80 GR, Sambal Terasi, Calpico Soda Original 320 ml,
Calpico Soda Strawberry 320 ml, Sambal Terasi Tradisional, dan Sambal Cabe 9 GR. Terdapat
masalah pada PT X saat ini yaitu pemesanan produk yang menggunakan metode intuisi, metode ini
masih memiliki kekurangan dimana masih terdapat banyak masalah kekurangan atau kelebihan
persediaan pada produk2 tersebut yang dapat merugikan perusahaan dari segi biaya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, usulan yang diberikan pada PT X yaitu pemesanan
menggunakan metode Fixed Order Interval (Metode T) dengan skema joint order 5 produk secara
bersamaan baik pada supplier A maupun supplier B. Pada supplier A pemesanan dilakukan dengan
selang waktu 8 hari dengan total biaya per tahun sebesar Rp 13.010.100,40 per tahun. Pada supplier
B pemesanan dilakukan dengan selang waktu 10 hari dengan total biaya per tahun sebesar Rp
7.755.415,86 per tahun.
Pada saat terjadi kenaikan harga yang sebelumnya telah diberitahu oleh supplier. PT X
sebaiknya melakukan kebijakan pemesanan khusus pada supplier A maupun supplier B berdasarkan
tahapan perhitungan yang telah diberikan. Kebijakan pemesanan khusus ini pun perlu
mempertimbangkan penghematan yang didapat, jika terjadi penghematan sebaiknya perusahaan
melakukan pemesanan khusus, jika tidak sebaiknya perusahaan tetap melakukan pemesanan seperti
biasa.
Persediaan, Metode T, Individu Order, Joint Order, Known Price Increases