Studi kelelahan dengan Tracking Task, Electroencephalography (EEG), dan fitbit untuk menentukan batas nilai kondisi kebugaran

Show simple item record

dc.contributor.advisor Siswanto, Daniel
dc.contributor.author Lestyana, Ivan Tadeo
dc.date.accessioned 2018-02-02T09:08:10Z
dc.date.available 2018-02-02T09:08:10Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other 6113028
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/5069
dc.description 4484 - FTI en_US
dc.description.abstract Kelelahan menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan kerja. Berbagai usaha telah dilakukan agar risiko kecelakaan kerja akibat kelelahan dapat diminimasi dan dihindari. Salah satu cara untuk menghindari efek dari kelelahan adalah dengan melakukan pengujian kondisi kebugaran sebelum seseorang melakukan pekerjaannya. Pengujian kondisi kebugaran bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kebugaran sebelum bekerja sehingga kelelahan dapat dideteksi lebih awal dan dihindari. Salah satu cara pengujian kondisi kebugaran kerja adalah dengan Tracking Task yang mengevaluasi tingkat kewaspadaan seseorang. Parameter Tracking Task adalah Root Mean Square Error (RMSE) yang menunjukkan perubahan kondisi kewaspadaan. Namun, belum adanya rentang nilai acuan RMSE seseorang mendorong untuk dilakukannya penentuan rentang nilai acuan RMSE berdasarkan kondisi kebugaran pada penelitian ini. Pengujian Tracking Task dilakukan pada 32 partisipan pria berumur 18-25 tahun dengan diambil data kriteria (BMI, temperatur, durasi tidur, dan efisiensi tidur) yang telah ditentukan sebagai kondisi kebugaran. Selama pengujian, partisipan dipasangkan alat EEG untuk mengetahui gelombang otak partisipan saat pengujian Tracking Task berlangsung. Untuk mengetahui durasi tidur dan efisiensi tidur dilihat menggunakan alat Fitbit yang dapat merekam durasi tidur dan efisiensi tidur seseorang di malam sebelum pengujian Tracking Task berlangsung. Data-data yang didapat diolah untuk mengetahui hubungan dari variabel BMI, temperatur, durasi tidur, dan efisiensi tidur dengan rasio tingkat kantuk, hubungan dari nilai RMSE dengan rasio tingkat kantuk, dan hubungan dari variabel BMI, temperatur, durasi tidur, dan efisiensi tidur dengan nilai RMSE. Dari perhitungan dilakukan didapatkan bahwa nilai RMSE dominan pada otak bagian oksipital dilihat dari korelasinya yang kuat sebesar 0,457 dan korelasinya bersifat positif. Selain itu, dilakukan uji pengaruh dan korelasi untuk mengetahui variabel kriteria apakah yang berpengaruh dan berkorelasi dengan nilai RMSE dan didapatkan bahwa hanya variabel durasi tidur saja yang mempengaruhi hasil nilai RMSE dengan korelasi sebesar 0,783 dan korelasinya bersifat negatif sehingga penentuan nilai acuan RMSE kondisi kebugaran partisipan dilihat dari durasi tidur. Penentuan batas nilai acuan RMSE terhadap durasi tidur menggunakan metode regresi linear. Partisipan dalam kondisi sangat bugar apabila menghasilkan nilai RMSE pada rentang 6,63-9,21, partisipan dalam kondisi bugar apabila menghasilkan nilai RMSE pada rentang lebih dari 9,21-11,79, partisipan dalam kondisi tidak bugar apabila menghasilkan nilai RMSE pada rentang lebih dari 11,79-14,37, partisipan dalam kondisi sangat tidak bugar apabila menghasilkan nilai RMSE pada rentang lebih dari 14,37-16,95. en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject Kelelahan en_US
dc.subject Kebugaran Kerja en_US
dc.subject Tracking Task en_US
dc.subject RMSE en_US
dc.subject Kewaspadaan en_US
dc.title Studi kelelahan dengan Tracking Task, Electroencephalography (EEG), dan fitbit untuk menentukan batas nilai kondisi kebugaran en_US
dc.type Unpublished Student Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account