dc.description.abstract |
PT Surya Alpha Mandiri merupakan perusahaan tekstil yang memproduksi sepatu kanvas. PT
Surya Alpha Mandiri memiliki salah satu masalah, yaitu kesulitan dalam menjaga kualitas produk.
Perusahaan saat ini memiliki batas maksimum persentanse produk cacat yang dihasilkan sebesar 2%
dari total output produksi per bulan. Namun, persentase produk cacat yang ada dari stasiun inspeksi
proses assembly masih berada cukup jauh di atas batas tersebut.
Peningkatan kualitas pada produk sepatu kanvas dilakukan dengan menggunakan metode Six
Sigma DMAIC. Pada tahap define dilakukan pendeskripsian proses produksi sepatu kanvas secara
keseluruhan, pembuatan diagram SIPOC untuk mengetahui gambaran proses sepatu kanvas, dan
penentuan Critical to Quality terhadap produk sepatu kanvas. Pada tahap measure dilakukan
perhitungan performansi proses sekarang melalui nilai DPMO, level sigma, dan proporsi produk cacat.
Diketahui nilai performansi proses assembly sekarang dilihat dari nilai DPMO sebesar 3774,525 DPMO,
level sigma sebesar 4,17, dan proporsi produk cacat sebesar 2,584%. Pada tahap analyze dilakukan
pembuatan diagram pareto untuk mengurutkan prioritas jenis cacat, pembuatan fishbone diagram untuk
mencari akar masalah dari jenis cacat, dan pembuatan tabel FMEA untuk menentukan prioritas
perbaikan. Berdasarkan diagram pareto, fokus penelitian untuk memperbaiki tiga jenis cacat, yaitu
overcementing, miring dan celah. Pada tahap improve dilakukan beberapa tindakan perbaikan, seperti
pembuatan visual display, pembuatan alat bantu pemasangan logo, pencucian kuas secara rutin, dan
lain-lain. Pada tahap control dilakukan perbandingan performansi proses sebelum dan setelah dilakukan
tindakan perbaikan.
Setelah dilakukan tindakan perbaikan, terjadi peningkatan kualitas pada produk sepatu kanvas.
Peningkatan kualitas ditandai dengan menurunnya nilai DPMO, peningkatan level sigma, dan penurunan
proporsi produk cacat proses assembly. Nilai DPMO proses assembly setelah perbaikan adalah
2623,830 DPMO, level sigma sebesar 4,29, dan proporsi produk cacat sebesar 1,794%. |
en_US |