Abstract:
PT. Sanlit Inti Plastik merupakan perusahaan yang berlokasi di Jalan Industri III
no. 8, Leuwigajah, cimahi. Perusahaan ini memproduksi produk-produk plastik yang
berupa botol dan tutup botol untuk oli, pupuk, obat, dan sebagainya. Dari pengamatan
yang dilakukan diketahui produk cacat tertinggi ada pada produk botol AHM Honda
sehingga produk ini lah yang dijadikan prioritas perbaikan. Pola tindakan perbaikan yang
selama ini dilakukan hanya bersifat korektif sehingga tidak menyelesaikan masalah
dalam jangka panjang. Hal ini membuat perusahaan banyak membuang sumber daya
yang tidak perlu seperti tenaga, listrik, dan sebagainya untuk membuat produk cacat
yang cukup banyak.
Metodologi DMAIC adalah sebuah metode penyelesaian masalah sederhana
yang merupakan kependekan dari define, measure, analyze, improve, dan control.
Metode ini dipilih karena bersifat terstruktur, fleksibel, dan melakukan perbaikan terus
menerus. Tahap define akan dilakukan identifikasi ruang lingkup masalah dengan
menggunakan diagram Supplier Input Process Output Control (SIPOC) dan
mengidentifikasi Critical to Quality (CTQ). CTQ yang didapatkan untuk produk ini
sebanyak 6 buah. Tahap measure akan dilakukan pengambilan data, pembuatan peta
kendali, dan menghitung nilai dari ukuran performansi yaitu rata-rata proporsi barang
cacat/hari sebesar 0,12, dan rata-rata defect/item sebesar 1,53. Tahap analyze akan
dilakukan penentuan prioritas jenis cacat dengan menggunakan pareto chart yang
didapatkan 5 buah prioritas cacat yaitu cacat kotor, cacat garis tajam, cacat penyok,
cacat menguping, dan cacat menempel. Kemudian dilakukan pencarian akar masalah
dengan menggunakan fishbone diagram, dan menentukan prioritas perbaikan dengan
menggunakan Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Pada tahap improve akan dilakukan
perbaikan berdasarkan akar masalah yang sudah diidentifikasi. Usulan perbaikan yang
diberikan berupa alat bantu, aturan, dan visual display. Pada tahap control akan
dilakukan perbandingan ukuran performansi. Dari hasil perbaikan rata-rata proporsi
barang cacat/hari sebesar 0,06, dan rata-rata defect/item sebesar 1,28 defect/item.