Analisis kelayakan usaha budi daya Ikan Lele Sangkuriang dengan teknologi biofloc di Cianjur

Show simple item record

dc.contributor.advisor Barlian, Inge
dc.contributor.advisor Budiono, Arip
dc.contributor.author Arsanto, Aziz Dhanu
dc.date.accessioned 2018-02-01T09:45:31Z
dc.date.available 2018-02-01T09:45:31Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other 6113041
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/5028
dc.description 4515 - FTI en_US
dc.description.abstract Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tingkat konsumsi protein di Indonesia pada tahun 2014 mencapai angka 123 gr protein per hari, dengan 64% protein berasal dari konsumsi ikan. Selain itu, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan bahwa pertumbuhan rata-rata konsumsi ikan di Indonesia sudah mencapai angka 5.04% per tahun. Kedua data tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsumsi ikan di Indonesia tergolong besar sehingga diperlukan produsen ikan yang banyak juga. Ikan lele merupakan salah satu ikan yang popular di masyarakat, baik untuk dibudidaya maupun dikonsumsi. Hal ini dikarenakan harganya yang relatif murah, sifatnya yang cepat bertumbuh, dan dagingnya yang lunak dengan sedikit duri. Berdasarkan semua penjelasan di atas, maka pendirian usaha budi daya ikan lele dengan teknologi biofloc dirasa dapat menjanjikan dari segi profitnya. Biofloc digunakan karena keunggulannya yang dapat mereduksi penggunaan air, mendaur kotoran sisa menjadi pakan tambahan alami, ramah lingkungan, dan berbagai keunggulan lainnya. Namun sifat usaha yang menjanjikan ini tidak dapat menunjukkan kelayakannya sehingga dibutuhkan analisis kelayakan usahanya. Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan aspek hukum, pasar, teknis, lingkungan, dan finansial. Aspek hukum dinyatakan layak karena surat-surat izin yang diperlukan dapat dipenuhi dengan tidak adanya hambatan. Aspek pasar dapat dinyatakan layak karena kuantitas hasil produksi ikan lele saat ini belum dapat menutupi permintaan yang terjadi sehingga terdapat peluang pasar. Kondisi persaingan pun masih berada pada tingkatan menengah sehingga persaingan yang terjadi tidak terlalu kuat. Pada aspek teknis dapat dinyatakan layak karena lokasi usahanya yang mendukung atmosfer usaha budi daya ikan lele serta kegiatan operasional dan peralatan yang dapat dipenuhi tanpa hambatan. Aspek lingkungan dinyatakan layak karena limbah usaha dapat ditanggulangi dengan baik. Pada aspek finansial terdapat 3 kondisi penjualan dengan masing-masing memiliki 3 skenario harga jual, yang semuanya dinyatakan layak berdasarkan nilai net present value, internal rate of return, dan discounted payback period. Dari kelima aspek tersebut seluruhnya dinyatakan layak sehingga usaha budi daya ikan lele sangkuriang dengan teknologi biofloc ini dinyatakan layak untuk dijalankan. en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject Analisis Kelayakan Usaha en_US
dc.subject Finansial en_US
dc.subject Hukum en_US
dc.subject Lingkungan en_US
dc.subject Pasar en_US
dc.subject Teknis en_US
dc.title Analisis kelayakan usaha budi daya Ikan Lele Sangkuriang dengan teknologi biofloc di Cianjur en_US
dc.type Unpublished Student Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account