Abstract:
PT X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil. Saat ini PT X
berencana untuk membangun sebuah perusahaan baru yang bergerak di bidang industri garmen. Pemilik
PT X telah membeli tanah seluas 2.000m2 dengan lebar 18,5 m dan panjang 108 m yang terletak di kawasan
industri di Katapang, Bandung, Jawa Barat. Pada tanah tersebut, pemilik PT X akan membangun sebuah
perusahaan garmen yang terdiri dari area kantor, area proses produksi, gudang bahan baku, gudang barang
jadi, dan fasilitas-fasilitas pendukung atau fasilitas kerja. PT X akan memproduksi dua jenis produk yaitu
kemeja dan celana khusus untuk pria. Pemilik PT X menginginkan target penjualan produk sebesar 5.000
unit kemeja dan 5.000 unit celana per bulan. PT X perlu melakukan perancangan tata letak fasilitas yang
baik dan benar agar dapat memenuhi target produksi yang ditentukan pemilik perusahaan.
Perancangan tata letak fasilitas untuk PT X dimulai dengan melakukan identifikasi proses produksi
dari kemeja dan celana. Identifikasi dilakukan dengan pengamatan terhadap perusahaan sejenis yaitu CV
X. Tipe proses produksi yang akan digunakan pada PT X yaitu product layout. Setelah melakukan identifikasi
proses produksi dilakukan perhitungan jumlah mesin yang dibutuhkan untuk proses produksi pada PT X.
Berdasarkan jumlah mesin yang dibutuhkan dapat diketahui kebutuhan luas lantai produksi sebesar 931,49
m2. Selain kebutuhan luas area produksi, diperhitungkan pula kebutuhan luas gudang bahan baku (73,8
m2), gudang barang jadi (79,57 m2), dan area kantor (321,77 m2). Hasil kebutuhan luas tersebut
dibandingkan dengan luas tanah yang tersedia. Area produksi, gudang bahan baku, dan gudang barang
jadi terletak pada lantai satu, sedangkan area kantor terletak pada lantai dua. Perancangan tata letak
fasilitas PT X dilakukan dengan menggunakan Algoritma Computer Aided Layout (CAL). Algoritma CAL
yang digunakan untuk merancang kantor yaitu metode CORELAP, sedangkan algoritma CAL yang
digunakan untuk merancang gudang bahan baku, gudang barang jadi, dan area produksi yaitu metode
MCRAFT, BLOCPLAN, LOGIC, dan MULTIPLE. Perancangan dengan metode MCRAFT menghasilkan total
perpindahan bahan sebesar 5.103,17 m, metode BLOCPLAN sebesar 5.474,32 m, metode LOGIC sebesar
3.675,15 m, dan metode MULTIPLE sebesar 5.234,68 m.
Hasil perancangan dari keempat metode yang digunakan akan dievaluasi dengan
mempertimbangkan empat faktor. Faktor tersebut adalah penggunaan luas area pabrik, kelancaran proses
produksi, proses pemindahan bahan, dan jarak perpindahan bahan. Metode LOGIC dipilih karena dua
keunggulan yaitu pada faktor luas area yang terpakai dan jarak perpindahan bahan. Luas area yang terpakai
dari metode LOGIC yaitu sebesar 1.111 m2 dan jarak perpindahan bahan sebesar 3.675,15 m. Hasil
perancangan dengan metode terpilih ditambahkan fasilitas pendukung lain seperti area receiving, shipping,
toilet, tempat parkir, loker pekerja, dan lainnya sehingga dihasilkan rancangan tata letak fasilitas PT X secara
keseluruhan.