dc.description.abstract |
CV Karindo merupakan perusahaan manufaktur pembuat sponge. CV Karindo
memiliki 12 macam bahan baku yaitu penguat warna (merah, kuning, biru, putih dan hitam),
pewarna (merah, kuning, biru, putih dan hitam), matras dan mellion clorida. CV Karindo
menggunakan intuisi setiap menentukan kapan dan jumlah bahan baku yang dipesan.
Permintaan pada CV Karindo bersifat probabilistik dan lead time kedatangan bahan baku
konstan sebesar 2 hari. CV Karindo mengalami kejadian kekurangan bahan baku pada
penguat warna hitam dan mellion clorida. Bila terjadi kejadian kekurangan bahan baku,
maka konsumen bersedia menunggu sponge yang sudah mereka pesan. Namun, ada
kerugian yang ditanggung CV Karindo yaitu membayar biaya pengiriman sponge ke
konsumen. Masalah lain yang terjadi pada CV Karindo adalah peletakan bahan baku di
gudang yang tidak teratur. Tidak adanya tempat yang pasti untuk setiap bahan baku
membuat pekerja kesulitan dalam mencari dan mengambil bahan baku. Hal ini membuat CV
Karindo mengalami kesalahan dalam menghitung stok bahan baku dan keterlambatan
produksi akibat menunggu bahan baku datang. Dalam penelitian ini, sistem persediaan yang
diusulkan untuk CV Karindo adalah fixed order interval (metode T). Dengan penerapan
sistem ini, CV Karindo tidak perlu mengecek stok bahan baku secara terus menerus. CV
Karindo dapat memesan bahan baku setiap interval T yang diusulkan. Usulan yang
diberikan adalah pemesanan secara joint order dengan nilai T sebesar 24 hari kerja untuk
supplier pertama dan 17 hari kerja untuk supplier kedua. Untuk memperbaiki tata letak
gudang, penelitian ini menggunakan metode dedicated storage dimana setiap bahan baku
memiliki tempat penyimpanan yang pasti. Dengan penerapan metode ini diharapkan
permasalahan yang terjadi di CV Karindo dapat terselesaikan. |
en_US |