Abstract:
Tanaman pala, Myristica fragrans Routt merupakan tanaman asli
Indonesia dan merupakan komoditas ekspor Indonesia. Pala produksi Indonesia lebih disukai karena memiliki aroma yang khas dan rendemen minyak yang tinggi. Oleoresin biji pala adalah hasil ekstraksi biji pala dengan pelarut organik, oleoresin terdiri atas komponen volatil seperti minyak atsiri dan komponen nonvolatil seperti minyak tetap (fixed oil), anti oksidan dan pigmen. Kedua komponen inilah yang mempengaruhi aroma dan rasa oleoresin. Oleoresin biji pala
dimanfaatkan sebagai bumbu masak, komponen penyusun parfum, kosmetika dan sebagai bahan baku obat-obatan. Penelitian ini bertujuan mempelajari bagaimana memperoleh rendemen oleoresin biji pala yang tinggi dengan mutu yang baik. Produksi oleoresin biji pala ini diharapkan dapat digunakan sebagai altematif untuk meningkatkan nilai ekonomi tanaman pala. Oleoresin biji pala lebih unggul
dari minyak pala karena lebih stabil dan tahan lama serta lebih hemat dalam penggunaannya. Metode penelitian yang digunakan meliputi persiapan bahan baku berupa pengeringan, penggilingan, pengayakan, ekstraksi, pemisahan rafinat, pemisahan pelarut dari oleoresin, dan analisis oleoresin biji pala. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan blok teracak lengkap dengan percobaan dua faktorial.
Variasi pertama adalah ukuran biji pala dengan variasi: -10+20 mesh, -20+30 mesh, -30+40 mesh, dan -40+50 mesh. Variasi kedua adalah rasio antara biji pala dengan pdarut dengan variasi: 1:3,1:5 dan 1:7. Analisis yang dilakukan terhadap oleoresin biji pala adalah rendemen oleoresin, indeks bias, berat jenis, sisa pelarut,
kadar abu, kadar abu larut dalam air, dan kadar abu tidak larut dalam asam. Dari percobaan pendahuluan ditentukan jenis pelarut yang digunakan adalah n-heksana dan ekstraksi selama 2 jam 30 menit. Hasil percobaan utama untuk menghasilkan oleoresin dengan rendemen yang tinggi yaitu 11,73% maka ekstraksi dilakukan dengan ukuran biji pala -20+30 mesh danrasio pelarut 1:5. Oleoresin ini mempunyai indeks bias adalah 1,4768 pada suhu 20°C, berat jenis
0,8925 g/ml pada 15°C, sisa pelarut 8,11 ppm kadar abu 1%, kadar abu larut dalam air 94%, dan kadar abu tidak larut dalam asam 1 %. Ukuran biji pala dan rasio pelarut mempengaruhi rendemen oleoresin biji pala dan sisa pelarut, tetapi tidak mempengaruhi indeks bias dan berat jenis dari oleoresin biji pala.