Usulan perbaikan tingkat penyerapan air bata klinker menggunakan Response Surface Methodology di Balai Besar Keramik Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Adianto, R. Hari
dc.contributor.advisor Tjandra, Sugih Sudharma
dc.contributor.author Andrio, Kevin
dc.date.accessioned 2018-01-31T08:57:06Z
dc.date.available 2018-01-31T08:57:06Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other 6113022
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4991
dc.description 4551 - FTI en_US
dc.description.abstract Bata klinker merupakan salah satu jenis bata yang digunakan sebagai bahan eksterior bangunan. Pengunaan bata klinker di Indonesia mulai digemari karena memiliki variasi warna yang cukup banyak walaupun harga bata klinker cukup mahal dibandingkan jenis bata biasa. Permasalahannya adalah walaupun harganya cukup mahal, produk bata klinker Indonesia kebanyakan masih berada di dalam kelas III yang merupakan kelas terendah berdasarkan klasifikasi kelas bata klinker pada SNI 15-4760-1998. Oleh karena itu, perbaikan kualitas sebaiknya dilakukan untuk menjaga ketertarikan pengunaan bata klinker. Salah satu aspek yang menjadi ukuran kualitas bata klinker adalah tingkat penyerapan air. Perbaikan kualitas aspek ini dapat dilakukan dengan melakukan perancangan parameter yang mempengaruhi tingkat penyerapan air pada bata klinker. Faktor-faktor yang ditetapkan sebagai parameter produk dalam penelitian ini adalah komposisi bahan, gradasi butir, dan tekanan pembentukan. Untuk merancang parameter tersebut, digunakan response surface methodology yang termasuk ke dalam metode perancangan eksperimen. Response surface methodology memilki kelebihan pada visualisasi model dan dapat mengoptimasi nilai tidak hanya pada level faktor yang ditetapkan di awal, melainkan juga pada interval antar level faktor. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2016) yang melakukan perbaikan dengan menggunakan perancangan eksperimen. Pada penelitian tersebut, rancangan usulan ditentukan berdasarkan rata-rata hasil penelitian dan menghasilkan rata-rata tingkat penyerapan air sebesar 8,1%. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan software MINITAB, didapatkan rancangan parameter yang dapat meminimasi tingkat penyerapan air bata klinker. Rancangan tersebut adalah sebagai berikut: komposisi bahan pada level lempung 90,5% dan pasir, gradasi butir pada level 0,149 mm, dan tekanan pembentukan pada level 7 ton. Melalui percobaan konfirmasi, didapatkan bahwa rancangan tersebut menghasilkan rata-rata tingkat penyerapan air sebesar 7,87%. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject bata klinker en_US
dc.subject tingkat penyerapan air en_US
dc.subject response surface methodology en_US
dc.title Usulan perbaikan tingkat penyerapan air bata klinker menggunakan Response Surface Methodology di Balai Besar Keramik Bandung en_US
dc.type Unpublished Student Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account