Abstract:
Salah satu jenis celana yang banyak diminati oleh masyarakat adalah dengan bahan baku kain denim yaitu
celana jeans. Burj Stock and Supply adalah salah satu usaha mikro yang memproduksi celana jeans di
Indonesia. Burj Stock and Supply memerlukan sebuah supplier kain denim yang dapat menunjang seluruh
kebutuhan produksi yang diinginkan oleh Burj Stock and Supply karena selama ini Burj Stock and Supply
cenderung memilih supplier berdasarkan ketersediaan bahan baku. Akibat dari memilih supplier dengan cara
tersebut berakibat pada kualitas produk celana jeans yang dihasilkan oleh Burj stock and Supply menjadi tidak
konsisten. Metode yang digunakan dalam penelitian pemilihan supplier kain denim yang digunakan oleh Burj
Stock and Supply adalah dengan menggunakan Analytical Network Process (ANP). Metode ANP merupakan
suatu metode pengambilan keputusan yang digunakan apabila terdapat beberapa kriteria yang terkait dalam
proses pengambilan keputusan. Pertama akan dilakukan pengembangan model ANP untuk pemilihan supplier
kain denim pada Burj Stock and Supply yang merepresentasikan keadaan sebenarnya dari Burj Stock and
Supply dalam proses pengambilan keputusan. Berdasarkan wawancara dihasilkan 13 subkriteria dan 5 kriteria
yaitu kriteria kualitas, harga, attitude, warranties and claim capacity, dan pengiriman. Selain itu didapatkan
hubungan antara kriteria dan subkriteria yang tergambarkan dalam hubungan inner dependence sebanyak 6
buah dan outer dependence sebanyak 16 buah. Setelah pembentukan model ANP maka selanjutnya dilakukan
proses wawancara kembali dengan pembuat keputusan. Data dari hasil wawancara tersebut selanjutnya
digunakan untuk membuat matriks perbandingan berpasangan dan supermatriks. Proses pengolahan data
dilakukan dengan bantuan software Super Decision dan didapatkn hasil berupa hasil prioritas dari setiap
supplier kain denim. Hasil proritas tersebut didasari pada bobot akhir yang diperoleh untuk setiap alternatif
supplier yang dimiliki. Hasil prioritas didapatkan bahwa Supplier Brata Tex merupakan urutan prioriitas pertama
dengan bobot sebesar 0.4577, dilanjutkan dengan supplier Grand Tex dengan bobot 0.2849 dan supplier Nihon
Menpu menempati urutan terakhir dengan bobot sebesar 0.2574.