Abstract:
Masalah kemiskinan di Indonesia masih sulit dituntaskan. Statistik mengatakan bahwa lebih dari 30 juta penduduk Indonesia masih hidup dilanda kemiskinan. Padahal Indonesia terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya yang luar biasa, yang seharusnya Indonesia mampu dan bangkit. Akan tetapi kita melihat bahwa kenyataannya tidak demikian. Masalah utama yang menyebabkan Indonesia tetap miskin adalah pendidikan, terutama masalah pendidikan dasar. Berbicara mengenai kualitas pendidikan dasar dan menengah khusus di bidang matematika secara umum capaiannya masih rendah. Capaian di tingkat internasional masih di bawah rata-rata bahkan juga terbawah di antara negara asia tenggara peserta TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Hasil serupa ditunjukkan juga oleh hasil studi yang dilakukan oleh PISA (Programme for International Student Assessment).
Karena pendidikan yang sangat rendah inilah maka bangsa Indonesia tidak bisa berkompetisi secara global, akibatnya orang-orang Indonesia semakin lama semakin miskin, tergerus oleh arus globalisasi. Untuk melepaskan Indonesia dari kemiskinan ini, maka kami berinisiatif untuk menggulirkan program “Ibu belajar Matematika”. Selama ini ada anggapan ibu rumah tangga tidak pandai mengajari anak-anak matematika. Padahal peranan ibu dalam dunia pendidikan sebenarnya amatlah besar dan bisa mempengaruhi kesuksesan anak.
Komunitas Ibu Belajar Matematika (IBM) yang kami bentuk berusaha menggerakkan ibu-ibu untuk mengisi waktu luangnya dengan belajar matematika bersama-sama, diharapkan kesenjangan antara pengetahuan ibu dengan materi yang dipelajari anak-anaknya dapat dikurangi sehingga mereka bisa mendampingi anak-anaknya untuk belajar di rumah. Program IBM ini merupakan program pengabdian masyarakat yang berkesinambungan dari Jurusan Matematika UNPAR sejak tahun 2012. Program ini yang melibatkan tidak hanya ibu-ibu siswa sekolah dasar dan seluruh dosen Jurusan Matematika tetapi juga beberapa mahasiswa-mahasiswi Jurusan Matematika UNPAR. Tahun 2017 ini kami melaksanakan program tersebut di empat sekolah dasar di wilayah Ciumbuleuit, Bandung. Hasil yang terlihat langsung adalah apresiasi para ibu terhadap pelajaran matematika meningkat dan kebiasaan ibu untuk mendampingi anak-anak mereka di rumah juga meningkat karena para ibu kini merasa lebih percaya diri dan mampu mengusai pelajaran matematika tingkat sekolah dasar. Kegiatan ini masih perlu disempurnakan agar semakin efektif dan diharapkan bisa menjadi model alternatif kegiatan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi.