Abstract:
Limbah industri yang mengandung polutan kimiawi semakin serius untuk
ditangani. Salah satu metode penanganan limbah adalah dengan prinsip unit adsorpsi, dengan menggunakan adsorben yang memiliki luas permukaan adsorp yang besar, untuk memenuhi syarat efisiensi ekonomi. Adsorben yang terkenal dengan luas permukaan adsorp yang besar (300 - 2000 m^2/g) dan harganya yang ekonomis adalah karbon aktif. Karbon aktif secara konvensional terbuat dari batubara. Namun, biomassa yang ban yak mengandung senyawa lignoselulosa
telah diteliti untuk menjadi bahan baku karbon aktif yang lain. Salah satu jenis biomassa yangdapat diolah menjadi karbon aktif adalah sekam padi. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari cara pembuatan karbon aktif dari biomassa dengan seluruh variabel - variabel operasi yang mempengaruhi perolehan karbon aktif dan struktur pori karbon aktif. Struktur pori karbon yang dikehendaki adalah karbon dengan luas permukaan dan volume pori yang besar,
sehingga menghasilkan kapasitas adsorpsi yang baik. Penelitian ini bermanfaat dalam memecahkan masalah penanganan limbah dan menciptakan efisiensi penanganan limbah. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Impregnation Ratio (IR) tidak memperlihatkan pengaruh yang signifikan pada perolehan karbon aktif.
Disamping itu, kinetika adsorpsi oleh karbon aktif yang paling cepat dicapai oleh karbon aktif dengan temperatur pirolisis 900 derajat Celcius. Kinetika adsorpsi oleh karbon aktif yang paling cepat dicapai oleh karbon aktif dengan impregnation ratio yang berkisar antara 6: 1 hingga 7:1.