Penentuan metode ekstraksi alumina dari spent catalyst

Abstract

Aluminium merupakan salah satu bahan logam yang banyak digunakan dalam industri dengan berbagai macam bentuk, yang tidak diperoleh secara langsung tapi melalui permurnian dari oksidanya, yang dikenal dengan nama alumina, dengan rumus molekul Al203. Alumina merupakan bahan alam dan paling banyak terdapat di dalam bauksit, bersama dengan silika. Selain bauksit, alumina juga terdapat didalam kaolin, tanah liat, dan spent catalyst. Spent catalyst adalah katalis yang dipergunakan dalam proses cracking dalam industri petroleum yang sudah jenuh dan tidak dapat dipergunakan lagi sehingga harus dibuang. Katalis ini masih mengandung senyawa-senyawa logam yang berharga seperti nikel, vanadium, rhodium, silika, alumina, dan lain-lain sehingga katalis tersebut masih berharga untuk di daur ulang. Proses pengambilan alumina terdiri dari 3 tahapan utama yaitu : pembentukan larutan natrium-aluminat, pembentukan aluminium hidroksida, dan pembentukan alumina. Tahap pembentukan aluminium hidroksida yang menggunakan gas karbondioksida disebut metode Bayer sedangkan jika digunakan asam disebut metode asam. Tujuan penelitian ini adalah menentukan metode yang tepat dalam mengekstraksi spent catalyst PT. Agung Kencana Jaya. Metode yang diteliti adalah metode asam dan Bayer. Hasil penelitian adalah kedua metode masih memberikan yield dan kemurnian yang kecil karena belum sempurnanya tabap pembentukan larutan natrium aluminat akibat tidak adanya kondensor. Namun demikian, metode Bayer lebih menguntungkan karena lebih ekonomis dan lebih aman serta tidak menimbulkan pembentukan aluminium sulfat.