Abstract:
Perubahan-perubahan mendasar yang terjadi dalam industri manufaktur pada saat ini menuntut setiap perusahaan untuk terus meningkatkan performansinya. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah siklus produk yang semakin pendek, variasi dan kompleksitas produk yang semakin tinggi serta tuntutan akan respon dari lantai produksi yang semakin cepat mengakibatkan munculnya kebutuhan fleksibilitas dan integrasi pada lantai produksi.
Untuk dapat menghadapi tantangan tersebut, maka industri manufaktur diharapkan memiliki kemampuan merespon perubahan-perubahan yang cepat (responsiveness) dan mampu melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan yang ada (flexibility). Salah satu bentuk flexibility tersebut adalah kemampuan fungsi lantai produksi dalam melakukan penjadwalan produksi.
Usaha memperpendek siklus produk dengan cara melakukan aktifitas desain bersamaan dengan aktifitas perencanaan proses dapat memberikan penghematan waktu yang besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu solusi dalam mempercepat rangkaian proses manufaktur adalah dengan melakukan integrasi antara tahap-tahapan manufaktur yang ada.
Salah satu metode dalam mempercepat rangkaian proses manufaktur adalah dengan menerapkan konsep concurent engineering dimana masing-masing tahapan proses manufaktur dapat berjalan dalam waktu yang relatif bersamaan.