dc.description.abstract |
Ketatnya persaingan di berbagai bidang dewasa ini memaksa pengusaha untuk melakukan
perbaikan terhadap sistem usahanya. Karena dalam suatu sistem yang tampaknya sudah berjalan baik, selalu dapat ditemukan celah untuk memperbaiki kinerja sistem tersebut. Peningkatan kinerja
perusahaan menjadi hal yang cukup menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu cara
adalah dengan penyusunan atau perbaikan tata letak fasilitas.
Penyusunan tata letak fasilitas merupakan suatu tata cara pengaturan fasilitas dengan
memanfaatkan luas area yang tersedia untuk mencapai kelancaran proses produksi. Tujuan utama
yang ingin dicapai dalam menentukan tata letak fasilitas pada dasamya adalah untuk
meminimumkan biaya atau peningkatan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan
area kerja.
Ada 2 buah pendekatan yang digunakan dalam menganalisis dan merancang pola aliran
barang, yaitu pendekatan konvensional dan pendekatan kuantitatif. Dalam pendekatan kuantitatif
dikenal model deterministik yang menggunakan model lokasi untuk penyelesaiannya. Salah satu
diantaranya adalah metode Quadratic Assignment Problem (QAP). QAP bertujuan untuk
menemukan penempatan n fasilitas ke n lokasi yang optimal dalam hal meminimasi ongkos
material handling, yang digambarkan sebagai perkalian antara workflow dan jarak. Metode QAP
mempunyai keterbatasan dalam menyelesaikan masalah tata letak dengan jumlah fasilitas besar,
oleh karena itu perlu dikembangkan metode heuristik untuk membantu penyelesaiannya. Salah
satu metode yang dikembangkan adalah Tabu Search.
Penelitian ini akan menerapkan kedua metode tersebut sehingga diharapkan dapat
diusulkan suatu tata letak fasilitas baru yang menghasilkan ongkos material handling seminimal
mungkin. |
en_US |