Abstract:
Harga saham memegang berbagai peranan penting, terlebih bagi investor yang bertujuan
mendapatkan capital gain. Untuk mendukung kegiatan investasinya, investor selalu berusaha
untuk memperoleh informasi mengenai harga saham di masa mendatang, dan salah satu cara
untuk mencapainya adalah dengan cara melakukan peramalan. Beberapa tahun terakhir para
investor di BEJ pun telah menyadari bahwa harga-harga saham bergerak di dalam pola yang
dikenali dan berulang. Jadi harga-harga saham di BEJ dipercaya dapat diprediksi, pada derajat
tertentu, berdasarkan harganya di masa lalu.
Dalam penelitian ini digunakan metode peramalan Box-Jenkins, yang diketahui sangat
sesuai untuk meramalkan deret waktu yang cepat berubah dari waktu ke waktu. Saham yang
diteliti adalah saham-saham LQ45 yang diperdagangkan dalam setiap hari perdagangan selama
tahun 2000 dan masih terdaftar di BEJ pada tahun 2003.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan peramalan dengan metode Box Jenkins dan
menganalisis kemampuan metode tersebut dalam memprediksi harga saham LQ45 yang diamati.
Prediktabilitas diukur dengan menganalisis kemampuan metode memetakan data historis dan
keakuratan meramalkan harga di masa depan.
Dalam penelitian ini metode Box-Jenkins ditemukan memiliki kemampuan yang relatif
tinggi dalam mengidentifikasikan pola data harga saham historis. Ini ditunjukkan oleh nilai
kesalahan peramalan NAPE yang berkisar antarD 0,59-3,51% atau rata-rata 2,22%. Metode ini
juga-meramalkan harga saham dengan tingkat akurasi relatif tinggi. Rata-rata-dapat diramalkan
harga saham hingga 21,95 hari ke depan dengan nilai MAPE di bawah 5%. Dari penelitian ini juga
ditemukan indikasi semakin baik performansi model, prediktabilitas saham cenderung semakin
baik. Selain itu terdapat indikasi semakin panjang suatu model, performansi model tersebut akan
semakin rendah. Ditemukan pula bahwa penggunaan model yang hampir serupa tidak selalu
memberikan dampak yang juga serupa.