Abstract:
Kawasan permukiman padat sekitar sungai Cikapundung adalah suatu ekspresi dari kehidupan sebagian besar masyarakat tingkat bawah di Indonesia, secara fisik terbentuk dari spontanitas dan ketidak teraturan yang diakibatkan oleh struktur sosial yang ada. Area bantaran atau pinggir sungai tumbuh dan berkembang sebagai konsekwensi dari kebutuhan. Di sisi lain masyarakat membutuhkan tempat tinggal yang dilakukan dengan terpaksa memikirkan cara sendiri, melalui adaptasi yang akhirnya merupakan keputusan-keputusan dan persepsi yang tidak sesuai dengan kondisi legal dalam membentuk lingkungan fisik kawasan. Rasa kebersamaan dan kesetaraan masyarakat meningkatkan relasi sosial antar mereka dan kondisi tersebut menyebabkan terbentuknya kawasan permukiman padat sebagaimana yang terlihat saat ini. Sruktur sosial sebagaimana yang terjadi dan terbentuk pada kawasan permukiman padat pinggir
sungai Cikapundung menjadi faktor utama dalam terciptanya bentukan-bentukan fisik yang ada di lingkungan, termasuk pembagian ruang-ruang privat dan publik yang pada kenyataannya terjadi di luar kebiasaan dan kriteria arsitektural. Dalam penelitian ini ruang spasial secara fisik yang diamati pada kawasan permukiman padat pinggir sungai Cikapundung dikaji berdasarkan bentuk-bentuk fisik yang terjadi dan bagaimana kondisi masyarakat melakukan kehidupan kesehariannya di kawasan tersebut. Bagaimana perilaku masyarakat dapat mempengaruhi keberadaan bentuk-bentuk lingkungan secara fisik, terutama keberadaan sungai Cikapundung sebagai elemen di kota Bandung. Faktor-faktor pengaruh tersebut antara lain adalah kondisi internal dan kondisi eksternal kawasan, keunikan kondisi geografis, kondisi alam secara keseluruhan akan terekspresi pada konfigurasi kawasan permukiman pinggir sungai. Kondisi tersebut akan menjadi dasar dalam kajian arsitektural, bagaimana seharusnya tindak lanjut yang perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas fisik dan bagaimana penanganan lingkungan fisik yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat pengguna, khususnya dalam pembentukan fisik sebagai bagian dari kota dan sungai Cikapundung yang memiliki karakter khusus. Beberapa gagasan perbaikan fisik kawasan permukiman disarankan pada akhir dari penelitian ,
dengan berdasarkan pada persyaratan kesehatan, kenyamanan dan keamanan serta keindahan bagi suatu lingkungan permukiman.