Abstract:
Kawasan permukiman padat sekitar sungai Cikapundung adalah suatu ekspresi dari kehidupan sebagian besar masyarakat tingkat bawah di Indonesia, secara fisik terbentuk dari spontanitas dan ketidak teraturan yang diakibatkan oleh struktur sosial yang ada. Area bantaran atau pinggir sungai tumbuh dan berkembang sebagai konsekwensi dari kebutuhan. Di sisi lain masyarakat membutuhkan tempat tinggal yang dilakukan dengan terpaksa memikirkan cara sendiri, melalui adaptasi yang akhirnya merupakan keputusan·keputusan dan persepsi yang tidak sesuai dengan
kondisi legal dalam membentuk lingkungan fisik kawasan.
Dalam penelitian ini dilakukan kegiatan identifikasi terhadap kawasan permukiman tersebut khususnya mengenai proses pembentukan fisiknya hingga terjadi bentukan seperti yang ada saat ini. Identifikasi dilakukan pada kondisi fisik dan kondisi non fisik, karena kedua aspek tersebut saling terkait. Faktor-faktor pengaruh tersebut antara lain adalah kondisi internal dan kondisi eksternal
kawasan, keunikan kondisi geografis, kondisi alam secara keseluruhan akan terekspresi pada konfigurasi kawasan permukiman pinggir sungai, sebagai hasil dari identifikasi. Kondisi tersebut
akan menjadi dasar dalam kajian arsitektural. Bagaimana seharusnya tindak lanjut yang perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas fisik dan bagaimana penanganan lingkungan fisik yang seharusnya dilakukan khususnya dalam pembentukan fisik sebagai bagian dari kota dan sungai Cikapundung yang memiliki karakter khusus.