Abstract:
Penelitian terhadap desain arsitektur percandian pada umumnya ditekankan pada candi-candi yang didirikan di Jawa, sementara penelitian terhadap desain arsitektural candi-candi di Sumatera masih terbatas dilakukan. Penelitian pada candi-candi di Sumatera tersebut pada didasarkan pada pendekatan kesejarahan dan ilmu arkeologi. Oleh karena itu penelitian ini mencoba untuk mengenali percandian tersebut dalam kacamata ilmu arsitektural, melalui beberapa pendekatan. Pendekatan Tipomorfologi digunakan dalam pengkajian desainnya.
Penelitian ini mengambil lokasi di Kawasan Muara Jambi. Kawasan ini merupakan kawasan yang relatif masih banyak temuan-temuan yang mengandung Unsur-Unsur percandian, dibandingkan dengan kawasan yang lain di Sumatra. Selain itu kawasan ini diusulkan menjadi salah satu kawasan strategi nasional untuk dikembangkan dalam kaitannya dengan pendidikan, pariwisata, pengambangan budaya, dsb oleh Pemerintah. Percandian Muara Jambi ini memiliki kurang lebih dari 80 artefak reruntuhan candi dan sisa-sisa permukiman kuno yang dibangun kurang lebih dari abad 9 sampai 15 Masehi. Situs purbakala Muara Jambi diyakini merupakan representasi dari Kejayaan Kerajaan Sriwijaya, yang telah digunakan pada masanya sebagai salah satu pusat pengembangan agama Budha.
Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola-pola bangunan yang dibangun dalam kawasan ini, baik berupa candi maupun kaitannya dengan arsitektur lainnya. Melalui penelitian ini diharapkan akan diketahui pula korelasi bentuk arsitekturnnya dengan arsitektur candi di Jawa. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan dan masukan kepada pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan 'desain arsitektur percandian di Nusantara'
Temuan-temuan yang diperoleh diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai pengembangan dan rekontekstualisasi nilai-nilai seni arsitektur percandian di masa kini.