Abstract:
Seiring berjalannya waktu, Gereja Paroki Santo Gabriel mengalami pertumbuhan dan perkembangan khususnya pertumbuhan dalam jumlah jemaat / umat, dan berkembangnya kegiatan beribadah dan non beribadah. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap kebutuhan
ruang untuk mewadahi pertumbuhan umat dan kegiatan-kegiatan yang terus bertambah (seperti sekolah minggu, aksi sosial, muda mudi, dan kegiatan-kegiatan gerejani lainnya). Selama ini kegiatan-kegiatan tadi dicoba untuk ditampung secara sporadis dan pragmatis oleh pengelola gereja dengan cara merubah, menambah dan mengembangakan fasilitas-fasilitas yang tersedia, baik di dalam gereja maupun diluar gereja, namun dengan berjalannya waktu dirasakan
kebutuhan akan ruang-ruang tadi perlu mendapat perhatian yang lebih sehingga ruang-ruang dapat memenuhi syarat dengan baik dan terpadu sehingga seluruh kegiatan dapat ditampung dalam satu wadah yang terkelolah dan terencana dengan baik, benar dan memberi kenyamanan
dalam berkegiatan. Kajian ini diteliti dengan melakukan pengamatan langsung ke Lapangan serta melakukan kuesioner, kemudian data-data yang ada diolah untuk mengetahui, perubahan apa saja yang bisa dilakukan tanpa membangun gedung dari awal, atau hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat perombakkan dimulai dari dasar. Tentunya kajian ini juga memperhatikan unsur kenyamanan thermal, visual, dan juga audial.