Pengaruh temperatur dan rasio umpan terhadap pelarut dalam ekstraksi zat warna dari bayam merah

Show simple item record

dc.contributor.advisor Arbita, Ariestya Arlene
dc.contributor.advisor Kristijarti, Anastasia Prima
dc.contributor.author Kristianto, Yakobus
dc.date.accessioned 2017-12-12T02:20:17Z
dc.date.available 2017-12-12T02:20:17Z
dc.date.issued 2014
dc.identifier.other 6210055
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4560
dc.description.abstract Zat warna yang terdapat di dalam bayam merah belum tereksplorasi secara mendalam. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya pengaruh temperatur dan rasio F:S terhadap rendemen, yield, dan intensitas warna merah dalam ekstraksi zat warna dari bayam merah; mengetahui pengaruh lama pemanasan, perubahan pH, penambahan oksidator, penambahan kadar gula terhadap stabilitas zat warna merah hasil ekstraksi bayam merah, dan menggunakan zat warna merah yang terdapat dalam bayam merah untuk pewarna pada agar – agar putih. Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi empat tahap yang dilakukan, yaitu tahap perlakuan awal bahan, penelitian pendahuluan, penelitian utama, dan analisis hasil penelitian. Perlakuan awal bahan dilakukan yang dilakukan adalah pengecilan ukuran, penghilangan kadar air, dan penyeragaman ukuran dari bayam merah. Penelitian pendahuluan yang dilakukan yaitu pemilihan pelarut, ekstraksi soxhlet, penentuan panjang gelombang maksimum, dan pembuatan kurva standar. Penelitian utama dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio F:S, temperatur, dan interaksi antara F:S dengan temperatur. Variasi temperatur yang digunakan adalah 30oC, 40oC, dan 50oC. Variasi rasio F:S yang digunakan adalah 1:12,5; 1:15; 1:17,5; 1:20; dan 1:50. Analisis hasil penelitian yang dilakukan adalah analisis kadar air umpan dan ekstrak, rendemen, yield, pengaruh lama pemanasan, perubahan pH, penambahan oksidator, penambahan kadar gula, dan pewarnaan dengan ekstrak zat warna pada produk agar - agar putih terhadap intensitas warna merah, dan stabilitas zat warna yang dihasilkan dari bayam merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen dan yield maksimum diperoleh pada temperatur ekstraksi 30°C dan rasio F:S (1:17,5). Lama pemanasan, oksidator, dan pH mempengaruhi stabilitas zat warna bayam merah dengan menunjukkan perubahan nilai absorbansi zat warna dan juga perubahan warna secara visual. Penambahan kadar gula pada ekstrak zat warna tidak mempengaruhi stabilitas zat warna bayam merah. Perubahan temperatur dan rasio F:S mempengaruhi koefisien transfer massa. Zat warna yang terdapat dalam bayam merah dapat digunakan sebagai pewarna pada produk agar- agar putih. Berdasarkan hasil rancangan percobaan, temperatur dan rasio F:S berpengaruh secara signifikan terhadap rendemen, yield, dan kadar air ekstrak. Interaksi antara keduanya berpengaruh secara signifikan terhadap rendemen, yield, dan kadar air ekstrak. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject zat en_US
dc.subject warna en_US
dc.subject bayam en_US
dc.subject merah en_US
dc.subject ekstraksi en_US
dc.title Pengaruh temperatur dan rasio umpan terhadap pelarut dalam ekstraksi zat warna dari bayam merah en_US
dc.type Unpublished Student Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account