Abstract:
Gerakan Fair Trade yang memiliki tujuan-tujuan luhur untuk membela kepentingan produsen kecil terutama di negara-negara yang sedang berkembang, masih merupakan ide yang asing bagi masyarakat. Penelitian yang difokuskan pada kalangan mahasiswa di Bandung ini bertujuan mengetahui sikap dun penerimaan mahasiswa terhadap gagasan-gagasan dan produk-produk yang dijalankan dengan sistem Fair Trade. Hasil penelitian semakin menegaskan bahwa konsep pasar bebas (Free Trade) masih sangat dominan di kalangan masyarakat. Jika dominasi ide tersebut terjadi dikalangan mahasiswa sebagai kelompok masyarakat terdidik yang relatif lebih banyak terimbas informasi dan pengetahuan, maka dapat dibayangkan bahwa ide Fair Trade ini lebih asing lagi di kalangan masyarakat awam. Kuesioner disebarkan oleh PACIS-UNPAR kepada responden yung berasal dari 8 Perguruan Tinggi di Bandung, Jawa Barat. Untuk mengetahui perbedaan sikap dan penerimaan mahasiswa, responden dikategorisasikan kedalam tiga variabel yaitu jenis kelamin, jenis perguruan tinggi (swasta - negeri), dan basis bidang keilmuan (ekonomi dan non-ekonomi). Hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa variable-variabel diatas memberi pengaruh yang sangat kecil (dibawah 12%) terhadap perbedaan sikap dan penerimaan terhadap Fair Trade. Lebih jauh, hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang dihadapkan pada situasi konkrit yang berhubungan dengan kepentingannya sehari-hari, orang yang tadinya mendukung gagasan yang baik dan ideal, berubah menjadi lebih pragmatis.