Usulan manajemen persediaan bahan baku pada CV. Hegar Sumber Kreasi untuk meminimasi expected total cost dengan mempertimbangkan known price increase

Show simple item record

dc.contributor.advisor Juwono, Cynthia Prithadevi
dc.contributor.author Bunthara, Mishela Natasya
dc.date.accessioned 2017-11-23T02:55:30Z
dc.date.available 2017-11-23T02:55:30Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other 6113177
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4107
dc.description 4405 - FTI en_US
dc.description.abstract Persaingan yang semakin tinggi pada dunia usaha merupakan salah satu tantangan yang saat ini dihadapi oleh penjual di berbagai sektor industri. Pemenuhan permintaan konsumen yang tepat waktu menjadi salah satu nilai positif yang dapat ditawarkan. Saat ini, CV. Hegar Sumber Kreasi belum memiliki sistem persediaan yang baik sehingga seringkali terjadi stockout dan menimbulkan lost of sales. Metode pemesanan yang dilakukan adalah dengan menggunakan intuisi kepala produksi dalam menentukan kapan pesanan dilakukan dan jumlah pesanan yang dilakukan. Perusahaan ingin mengurangi biaya yang timbul akibat adanya persediaan berlebih atau kurangnya persediaan. Bahan baku yang diteliti adalah bahan baku yang bersifat fast moving dan terdapat pada seluruh jenis produk. Bahan baku tersebut adalah Amplas Besi Nomor 0, Amplas Besi Nomor 2, Amplas Besi Nomor 150, Amplas Besi Nomor 180, Engsel Cabut 7/8, Kawat Las Rd 2.6, dan Kawat Las Rd 3.2. Melalui metode usulan fixed order interval system atau metode P, perusahaan dapat melakukan pemesanan bahan baku secara joint order.Joint order dilakukan dengan melakukan pemesanan bersamaan bahan baku yang berasal dari satu supplier yang sama. Interval pemesanan dapat diketahui dalam satuan hari dan jumlah inventory maksimum setiap bahan baku dapat dihitung. Maka, akan didapatkan jumlah biaya persediaan seminimum mungkin sesuai dengan total biaya persediaan yang terjadi. Biaya total yang terjadi dengan melakukan pemesanan menggunakan metode P secara joint order adalah Rp 6.049.378,04 dan interval pemesanan yang terjadi adalah 7 hari untuk Amplas Besi Nomor 0, Amplas Besi Nomor 2, Amplas Besi Nomor 180 yang berasal dari supplier A dan Engsel Cabut 7/8, Kawat Las Rd 2.6, Kawat Las Rd 3.2 yang berasal dari supplier B selama 8 hari. Amplas Besi Nomor 150 mengalami pemesanan secara individual dengan interval pemesanan 13 hari. Menggunakan sistem persediaan tersebut, perusahaan dapat mengurangi terjadinya stockout untuk tujuh buah bahan baku yang diteliti. Pada tahun 2014, perusahaan pernah mengalami kenaikan harga pada dua jenis bahan baku yang berasal dari satu supplier yang sama. Perusahaan melakukan pemesanan hanya berdasarkan intuisi untuk menghindari kerugian sehingga jumlah yang dipesan belum optimum. Metode known price increase dapat membantu perusahaan dalam melakukan pemesanan khusus apabila terjadi kenaikan harga bahan baku. Penghematan yang terjadi apabila hanya terdapat kenaikan harga sebesar Rp 5.000 pada bahan baku Amplas Besi Nomor 0 saja adalah Rp 2.443.699,81 dan penghematan apabila terjadi kenaikan bahan baku pada Amplas Besi Nomor 0 dan Amplas Besi Nomor 2 adalah Rp 4.617.146,10. en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject persediaan en_US
dc.subject joint order en_US
dc.subject interval en_US
dc.subject Metode P en_US
dc.subject known price increase en_US
dc.title Usulan manajemen persediaan bahan baku pada CV. Hegar Sumber Kreasi untuk meminimasi expected total cost dengan mempertimbangkan known price increase en_US
dc.type Unpublished Student Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account