Abstract:
PT Remaja Jaya Foam adalah perusahaan yang bergerak di bidang
pembuatan kasur busa dan spring bed. Produk kasur busa dan spring bed
memiliki ukuran, kualitas, merk, dan harga yang berbeda-beda. Proses
pencatatan yang dilakukan oleh PT Remaja Jaya Foam sebagian besar masih
manual dan berbasis kertas. Pencatatan manual dapat mengakibatkan
pencatatan berulang, sulit menemukan arsip, sulit mengolah data serta sulit
mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh suatu bagian tertentu.
Permasalahan tersebut berusaha diatasi dengan perancangan sistem informasi.
Langkah awal sebelum perancangan sistem informasi adalah
peninjauan sistem awal. Peninjauan sistem awal mencakup gambaran umum
perusahaan dan analisis sistem awal perusahaan. Langkah berikutnya adalah
perancangan sistem informasi. Metode yang digunakan dalam perancangan
sistem informasi adalah metode SDLC (System Development Life Cycle) atau
daur hidup pengembangan sistem. Tahapan perancangan sistem informasi
mencakup pembuatan matriks proses-entitas atau BSP (Business System
Planning), pembuatan context diagram, DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity
Relationship Diagram}, SOP (Standard Operation Procedure}, dan prototipe
perangkat lunak.
Proses perancangan sistem informasi menghasilkan rancangan sistem
informasi usulan yang dapat mengatasi permasalahan yang terjadi dalam
perusahaan. Hasil rancangan sistem informasi ini difokuskan pada bagian
perencanaan produksi dan bagian produksi. Proses perancangan sistem
informasi juga menghasilkan prototipe perangkat lunak. Prototipe perangkat
lunak menggunakan Borland Delphi 7 dan Microsoft Access sebagai basis
datanya.