Abstract:
Bising adalah bunyi yang menimbulkan gangguan terhadap aktivitas manusia terutama
kegiatan yang melibatkan komunikasi. Di daerah perkotaan yang ramai dan padat, bising
seringkali ditemui. Untuk menjamin kenyamanan audial terutama di dalam ruang maka
diperlukan usaha-usaha untuk mereduksi gangguan bising yang umumnya datang dari luar
ruang atau luar bangunan. Salah satu usaha untuk mereduksi bising pada ruang dalam
bangunan adalah dengan mengolah desain dari kulit atau selubung bangunan terutama
bukaan. Bukaan pada kulit bangunan diperlukan untuk menjaga kualitas pencahayaan dan
ventilasi alami dalam ruang. Namun demikian, adanya bukaan akan meneruskan bising ke
dalam ruang karena bukaan adalah elemen kulit bangunan yang lemah terhadap usaha
pengendalian bising.
Sistem acoustics louvre dirancang untuk mereduksi bunyi pada bukaan terutama bukaan
ventilasi. Sistem acoustics louvre bekerja dengan cara merefleksikan dan mengabsorbsi
energi bunyi dari bunyi yang melaluinya. Kemampuan optimum dari sistem acoustics louvre
untuk mereduksi bunyi didapat ketika bunyi tersebut merambat masuk dan melalui sistem
tersebut. Kemampuan acoustics louvre dalam mereduksi bunyi yang ditandai dengan nilai
insertion loss (IL) dan noise reduction (NR) didapat dari desain bentuk kisi acoustics
louvre, sudut kisi, jarak antar kisi dan material acoustics louvre (baik yang berperan sebagai
reflektor maupun absorber). Untuk mengawali penelitian sistem acoustics louvre maka
dilakukan penelitian ini yang ditujukan khusus untuk mencari desain bentuk yang paling
efektif dalam mereduksi bunyi pada rentang frekuensi tertentu.
Penelitian ini menggunakan metoda kuantitatif dengan analisis terhadap data simulasi digital
dari beberapa model uji. 4 buah model uji dibuat sesuai dengan kemungkinan desain untuk
kisi acoustics louvre dengan pertimbangannya terhadap bentuk, tampilan arsitektural dan
kegunaannya sebagai bukaan ventilasi. Simulasi digital dilakukan untuk melihat · dampak
keempat bentuk kisi-kisi model uji tersebut terhadap performa insulasi bunyi ( IL dan NR)
dan pola rambatan bunyinya untuk mencari bentuk acoustics louvre yang paling efektif untuk
mereduksi bunyi.
Dari hasil simulasi didapatkan bahwa nilai IL dan NR untuk seluruh model uji baru terlihat
efektifitasnya pada frekuensi tinggi. Untuk frekuensi rendah dan frekuensi menengah, model
uji yang disimulasikan tidak dapat memberikan performa insulasi bising dengan nilai yang
signifikan. Dari keempat model uji, model uji 1 yang performa insulasi bisingnya lebih baik
dibandingkan model uji lainnya. Performa insulasi dari setiap model uji juga meningkat
terkait dengan kenaikkan sudut kisi. Model uji 1 dengan sudut kisi 30° adalah bentuk kisi
yang mampu mereduksi bising terbesar yaitu dengan nilai IL sebesar 10,5 dB dan nilai NR
sebesar 14,5 dB. Dari pola rambatan bunyi, model uji 1 dengan sudut kisi 30° juga
memberikan perbedaan tingkat tekanan bunyi yang signifikan antara ruang sumber dan ruang
penerima bunyi.