dc.contributor.author |
Subagio, Irma |
|
dc.date.accessioned |
2017-10-31T04:21:36Z |
|
dc.date.available |
2017-10-31T04:21:36Z |
|
dc.date.issued |
2017 |
|
dc.identifier.issn |
1858-1137 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/3803 |
|
dc.description |
MEDIA MATRASAIN: JURNAL ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN KOTA;Vol.14 No.2, Juli 2017 |
|
dc.description.abstract |
Pada daerah urban, gangguan bising sering terjadi pada bangunan-bangunan di tepi jalan raya yang mewadahi kegiatan manusia. Gangguan bising terjadi terutama pada kegiatan manusia yang melibatkan aktivitas komunikasi seperti kegiatan belajar mengajar pada sekolah dasar. Lingkungan dan bukaan pada bangunan berperan untuk membantu mereduksi bising sehingga penetrasi bising dari luar, terutama jalan
raya, tidak menimbulkan gangguan pada ruang kelas. Namun demikian, mereduksi bising dengan elemen yang ada pada lingkungan dan bukaan akan sulit dilakukan apabila ruang kelas masih menggunakan ventilasi alami. Lubang udara ventilasi alami akan mempropagasikan bising masuk ke dalam ruang. Oleh karena itu, kemampuan dari kondisi lingkungan sekolah dan bukaan pada ruang kelas untuk mereduksi
bising harus menjadi pertimbangan dalam desain bukaan ventilasi alami untuk menjamin kegiatan belajar mengajar anak sekolah dasar yang kondusif dan memadai.
Penelitian ini dilakukan untuk mencari performa insulasi bising yang ditimbulkan dari adanya atenuasi bising lingkungan dan nilai reduksi bising yang terjadi pada bukaan ventilasi alami sebuah ruang kelas. Objek studi penelitian ini adalah SDK 6 BPK Penabur, sebuah sekolah dasar yang berada pada tepi jalan besar di kota Bandung (Jalan Jendral Sudirman). Metode riset mencakup pengukuran lapangan untuk melihat nilai atenuasi bising yang terjadi pada lingkungan (area sekitar bangunan sekolah) dan reduksi bising pada bukaan ruang kelas. Data dikumpulkan pada waktu operasional sekolah untuk setiap lantai bangunan (4 lantai) sehingga dapat diketahui kondisi gangguan bising pada ruang kelas di setiap lantai bangunan sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atenuasi bising terbesar terjadi pada lantai satu dimana elemen-elemen tapak (seperti pohon, pagar, dll) mereduksi bising lebih banyak dibandingkan pada lantai lainnya. Bukaan ventilasi alami pada lantai 1 dengan sistem jendela swing mereduksi bising lebih banyak dibandingkan tipe jendela pada lantai lainnya yang menggabungkan jendela swing dengan jendela nako.
Atenuasi yang terjadi pada lingkungan dan reduksi bising dari bukaan ternyata belum dapat menciptakan kondisi ruang dalam kelas yang sesuai untuk standar kegiatan belajar mengajar. |
en_US |
dc.description.uri |
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmm/issue/view/1711/showToc |
|
dc.publisher |
Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi |
en_US |
dc.relation.ispartofseries |
MEDIA MATRASAIN: JURNAL ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN KOTA;Vol.14 No.2, Juli 2017 |
|
dc.subject |
PENGENDALIAN BISING |
en_US |
dc.subject |
ATENUASI BISING LINGKUNGAN |
en_US |
dc.subject |
REDUKSI BISING |
en_US |
dc.subject |
VENTILASI ALAMI |
en_US |
dc.title |
Atenuasi Bising Lingkungan dan Bukaan Pada Ruang Kelas Sekolah Dasar Berventilasi Alami di Tepi Jalan Raya |
en_US |
dc.type |
Journal Articles |
en_US |