Abstract:
Silaban merupakan arsitek yang menjadi pionir modernisme di Indonesia.
Banyak karya Silaban dibangun di Indonesia dan hingga sekarang masih berdiri kokoh.
Karya Silaban yang menghiasi Indonesia tidak hanya berfungsi publik, tetapi ada pula
beberapa dengan fungsi privat, salah satunya adalah Rumah Dinas Walikota Bogor.
Bangunan tersebut dirancang tahun 1935, dimana pada saat itu terjadi gerakan arsitektur
kolonial modern di Indonesia. Gerakan arsitektur tersebut dimulai karena Berlage
mengkritisi arsitektur Indonesia yang mentah-mentah membuat prototipe arsitektur
Belanda di Indonesia, sehingga dibutuhkan karakter pribadi arsitektur Indis. Pada
saat perencanaan bangunan Rumah Dinas Walikota Bogor, Silaban mencoba
memasukkan karakter arsitektur Indis pada bangunannya.
Studi ini bertujuan untuk mengungkap ekspresi dominan arsitektur Indis Rumah Dinas
Walikota Bogor, dan juga untuk mengetahui bagaimana Silaban menerapkan karakter
arsitektur Indis tersebut pada Rumah Dinas Walikota Bogor.
Penelitian ekspresi dominan arsitektur Indis pada Rumah Dinas Walikota Bogor
menggunakan metoda deskriptif, interpretatif, dan analitis yang dirujuk kepada bukti-bukti
lapangan. Pendekatan yang dilakukan untuk penelitian bangunan adalah teori anatomi
bangunan Purnama Salura.
Hasil dari studi ini menyimpulkan bahwa Rumah Dinas Walikota Bogor
mencerminkan ekspresi Indis dan diterapkan pada setiap elemen bangunannya baik dari
eksterior maupun interior. Rumah Dinas Walikota Bogor menunjukkan bahwa bangunan
tersebut memiliki pengaruh Belanda yang kuat.
Manfaat studi ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai
arsitektur Indis sehingga arsitektur Indis dapat lebih diapresiasi dan dilestarikan. Selain
itu diharapkan hasil penelitian ini menambah wawasan masyarakat mengenai teori
anatomi bangunan.