Abstract:
Masjid Gedhe Kauman merupakan salah satu bangunan penting bagi Kasultanan Nyayogyakarta Hadiningrat, sebuah kelengkapan bagi Keraton Yogyakarta sebagai istana kerajaan Islam. Sebagai salah satu bangunan yang pertama kali dibangun pada Keraton Yogyakarta tentu Masjid Gedhe Kauman memiliki keistimewaan. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, terjadi penurunan mutu pada elemen-elemen arsitektural bangunan tersebut terutama pada elemen-elemen struktural yang dibuat dengan material kayu. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan upaya-upaya pelestarian dari sisi arsitektur demi mempertahankan keistimewaan yang dimiliki oleh Bangunan Induk Masjid Gedhe Kauman, bangunan paling tua dalam kompleksnya.
Untuk mengetahui upaya pelestarian yang paling tepat maka dilakukan pengkajian akan nilai-nilai yang menciptakan keistimewaan pada Bangunan Induk Masjid Gedhe Kauman melalui Teori Konservasi Arsitektur Aylin Orbasli. Kemudian diidentifikasikanlah elemen-elemen arsitektural yang mendasari keistimewaan tersebut melalui Teori Arsitektur D.S. Capon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif-deskriptif.
Urgensi akan adanya upaya pelestarian yang perlu diterapkan pada bangunan ini muncul karena banyaknya nilai yang dimiliki oleh Bangunan Induk Masjid Gedhe Kauman. Titik yang diambil dalam periodiasi perkembangannya adalah kondisi bangunan pada tahun 1939. Bentuk upaya pelestarian yang perlu diterapkan antara lain adalah Preservasi, Konsolidasi, dan Restorasi terhadap elemen-elemen arsitektural-nya.