dc.description.abstract |
Sebuah bangunan pasti memiliki sebuah gaya atau style tertentu dalam proses pembuatannya. Banyaknya bangunan yang mengaku Bali, tetapi tidak memiliki konsep atau pemahaman yang jelas mengenai Arsitektur Bali sendiri. Penggunaan konsep Bali sendiri, bila dilihat dari sisi tradisionalnya, bisa melalui konsep tatanan tradisional Bali, maupun mengikuti orientasi dari kepercayaan Bali. Untuk mengetahui Arsitektur Bali pada suatu bangunan mencetuskan ide untuk dilakukannya penelitian terhadap bangunan The Ubud yang berlokasikan di Menteng, Jakarta Pusat.
Arsitektur Bali memiliki kaidah-kaidah yang mendalam sesuai dengan kepercayaan setempat untuk menentukan letak-letak dari fungsi-fungsi yang ada di dalam dwelling compound Bali. Kaidah pertama menggunakan orientasi yang dipercayai oleh penduduk tradisional Bali dan yang kedua adalah dengan menggunakan pola tatanan kompleks rumah tinggal tradisional Bali.
Proses analisa dilakukan dengan menggunakan dua teori, yang pertama adalah orientasi menurut kepercayaan Bali. Orientasi disini dibagi menjadi dua, yang pertama adalah orientasi berdasarkan mata angin dan arah Gunung Agung, dan orientasi yang kedua adalah orientasi berdasarkan tatanan dwelling compound Bali. Teori kedua menggunakan tatanan kompleks tradisional Bali(Dwelling compound)
Pembahasan mengenai Arsitektur Bali ini disajikan secara deskriptif dengan berbasiskan pada teori orientasi dan tatanan kompleks tradisional Bali. Setelah disajikan secara deskriptif, hasil tersebut diringkas dalam bentuk tabel yang memberikan simpulan bahwa bangunan The Ubud menggunakan orientasi sendiri berdasarkan tatanan compound, tetapi tetap menghargai nilai-nilai dari orientasi tersebut. |
en_US |