Abstract:
Dalam dunia konstruksi saat ini, penggunaan balok kastela makin sering dijumpai, terutama dalam bentang panjang. Pada kasus balok bentang panjang, kasus instabilitas yang banyak terjadi adalah tekuk torsi lateral. Pada fenomena ini, ketika balok menerima momen lentur pada sumbu kuat, maka pada suatu nilai momen lentur tertentu, balok akan mengalami peralihan lateral secara progresif. Nilai batasan momen lentur tersebut adalah momen kritis.
Pada penelitian ini dibahas mengenai tekuk torsi lateral balok kastela jenis honeycomb bentang panjang yang memiliki ketidaksempurnaan geometri. Bentuk ketidaksempurnaan geometri mengikuti ragam tekuk pertama dan besarnya ketidaksempuraan geometri diambil sebesar 1/1500 dari panjang bentang balok tak tertumpu berupa simpangan pada arah lateral pada pusat geser di tengah bentang balok. Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah panjang bentang balok, dan material balok yaitu elastoplastis tanpa tegangan sisa, dan elastoplastis dengan tegangan sisa. Metode yang digunakan adalah analisis keruntuhan dengan metode elemen hingga yang dilakukan dengan perangkat lunak ADINA 8.9.
Untuk balok yang ditinjau pada studi ini, besarnya momen kritis yang terjadi mengalami reduksi mencapai 24.31% untuk pemodelan dengan tegangan sisa, serta 17.52% untuk pemodelan tanpa tegangan sisa. Untuk postbuckling yang terjadi pada balok menunjukkan karaktersitik yang sama untuk material elastoplastis tanpa tegangan sisa maupun elastoplastis dengan tegangan sisa.