dc.description.abstract |
Selama ini, keberhasilan pembangunan suatu negara diukur menggunakan Produk
Domestik Bruto (PDB). Tetapi, nilai yang tercantum dalam PDB hanya menekankan
pada pertumbuhan ekonomi. PDB dianggap gagal dalam mengukur kesejahteraan
sesungguhnya karena belum memasukkan faktor lingkungan ke dalam
perhitungannya. Oleh karena itu, dikembangkan indikator yang bernama PDB hijau
yang menyertakan faktor lingkungan dan sumberdaya alam, sehingga lebih layak
untuk digunakan sebagai indikator dalam menilai kesejahteraan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengestimasi PDRB hijau Jawa Barat dan menganalisis biaya
lingkungan akibat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011- 2015. Jawa Barat dipilih
menjadi objek penelitian karena meskipun merupakan provinsi dengan tingkat
efisiensi tertinggi di Indonesia, provinsi ini tidak terlepas dari masalah lingkungan
yang timbul dari kegiatan perekonomiannya. Metode yang digunakan dalam
penelitian adalah metode deskriptif kuantitatif dengan mengumpulkan data dari
berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama tahun 2011 – 2015,
PDRB hijau Jawa Barat selalu bernilai lebih rendah dibandingkan PDRB
konvensionalnya. Pada akhirnya, PDRB hijau dianggap dapat memberikan informasi
yang lebih luas mengenai tingkat kesejahteraan penduduk Jawa Barat dibandingkan
dengan PDRB konvensional.
Kata kunci : PDRB konvensional, PDRB hijau, penyusutan sumberdaya, kerusakan
lingkungan, environmental defensive expenditure, pembangunan
berkelanjutan. |
en_US |